Semudah kau datang, semudah kau pergi, semudah kau melupakan aku

1175689_1399478033614020_594320111_n

 

 

Hay, tuan asing. Apa kabarmu dibulan september. Itu artinya, sudah 7 bulan kita tak lagi bersenda sapa.

Kau tau, aku menulis ini kala jam-jam yang tidak logis. Pukul 4 subuh mataku tak ingin terpejam. Jangan heran, kau tau aku kan? Ketika pertama kali kita bercakap juga bukan jam masuk akal. Tengah malam. Ah! aku kadang merindukan saat itu. Tapi, mungkin kau tidak.

Di luar hujan dengan lebatnya mengguyur. Apa di sana juga hujan? Bukankah tempat tinggalmu adalah kota hujan? Tetaplah jaga kesehatanmu. Dulu, kau selalu merengek karena sakit. Lucu sekali.

Hari ini, entahlah tiba-tiba aku mengingatmu. Mungkin karena fotomu yang melintas di beranda facebookku, aku kembali melintasi masa manis kita. Terlalu klise, ya?

Perlu aku ingatkan, aku bukan gadis pengemis cinta, tuan. Aku hanya ingin… hanya membebaskan otakku melalui coretan-coretan tentangmu ( lagi ). Aku pernah bilang ‘kan, kau masih menjadi tokoh utama favorite dalam cerita seperti ini, sebelum sosok itu datang. Ya, aku boleh egois sepertimu kan? Setelah suka, kemudian mendepaknya. Tapi suka, mungkin pengertian itu berbeda untuk kita berdua. Aku suka bersamamu, dan kau suka mempermainkanku. Kemudian suka berputar-putar dikehidupanku.

Hey, tuan, aku merasa hebat. Ternyata aku masih mengingat detil kecil tentangmu. Kau sangat suka memberiku apa saja lagu-lagu kesukaanmu. Dan bodohnya, meski dengan rasa jual mahal, aku mendengar lagu-lagu itu tanpa paksaan darimu. Kau terkejut karena aku terlalu penurut. Itulah aku, tuan. Walaupun tingkahku yang tak acuh, aku tetap saja penasaran. Aku gila ( saat itu).

Sekarang, tepat pukul 4.33, aku mendengar lagu itu. Lagu yang dulu kau ajak aku mendengarnya melalui sapaan inbox chat-mu. Aku terhanyut, tuan. Dan aku… aku sadar jika merindukanmu sama halnya seperti aku merindukan lagu-lagu cinta yang membuat wanita normal merekah. Aku kembali membaca inbox kita yang sama sekali tak manis tapi terlampau berkesan.

I will try, Fix you

When you feel so tired but you can’t sleep. Benar, aku lelah. Sangat amat lelah seperti sekarang. Aku lelah berimajinasi tentangmu. Berkhayal kau kembali berkata ‘Hei, kenapa belum tidur!’ Tapi itu hanya bualan mimpi, tuan. Dan aku tak bisa tidur seperti yang kuinginkan.

Stuck in reverse

Sudah kubilang, aku tak bisa menghapus masa lalu. Aku hanya sedang menunggu masa depan, meski tanpamu.

And the tears come streaming down your face.

Salah, sejak saat itu, aku tak lagi menangis. Air mataku masih kusimpan untuk kemudian hari. Saat aku bertemu kebahagiaan. Atau, saat kau kembali?

When you lose something you can’t replace.

Apa pernah kau merasakan pedih saat kau kehilangan suatu yang berarti? Sesuatu yang bahkan tak tergantikan? Aku pernah. Saat kau pergi dengan mudahnya dan meninggalkan aku bersama kenangan konyol ini.

When you love someone but it goes to waste

Aku tak harus menjelaskan ini kan? Bahkan, anak playgroup pun paham betul kata-kata ini. Cinta bertepuk sebelah tangan?! lelucon. Tapi, ini menamparku.

Could it be worse?

Adakah yang lebih buruk dari itu?

Dan semua itu lirik nyanyian yang kau suruh aku dengar. Aku tersenyum getir sekarang. Ternyata seperti itu. Ternyata seperti aku. Ternyata menyakitkan.

7 thoughts on “Semudah kau datang, semudah kau pergi, semudah kau melupakan aku

  1. Celotehan paling ngena.
    Hahaha.. mungkin kita sama eonnie. Sama-sama bertepuk sebelah tangan. Nyebelin. memory itu ada dan aku gk bisa menghapusnya. Lebih tepatnya gak pernah mau berusaha.

    But i believe, semua akan indah pada waktunya. Tapi kapan yaa?? 😀

  2. Maaf aku gak sengaja baca ini ><
    Tadinya aku penasaran sama judul dan ngira ini fanfiction. Ternyata.. Lebih ke curhatan mungkin?

    Tapi ini bagus. Aku jadi kebawa suasana sad nya T_T

  3. Pas bgettt sma ane….eon huuu so sad..

  4. haha.. mak… ini yang lagi ane rasain… kangen ama dua bulan yang terlalu mengesankan sekaligus tragis… tragis krna mgkin cma ane yg ngrasain prasaan yg melaju tak tentu.. haha.. yy sudahlah yahhh… biarkan kenangan berlalu

Leave a comment