Hyo Jae’s Expression [ Thanks for being Our Yesung ]

wwwwww

Thanks for being Our Yesung 

 

 

–          Ini kisah tentang lukisan indahku untukmu…

            Ini cerita tentang kebahagiaan sejak jatuh cinta pada suaramu…

            Dan ini, bukan sajak luar biasa yang bisa meluluhkan senyum simpulmu…

            Terima kasih telah menjadi Yesung kami ! –

 

                        ****

            D– 2 ( 4 mei )

 

           

            Menghitung hari! Itu yang dilakukan orang-orang untuk menyambut perpisahan. Entah kenapa aku sedikit menggebu emosi jika mendapati kode tersebut. Ayolah! Hari tidak akan berhenti jika dihitung. Lagipula, itu bukan perpisahan, bukan sebuah malapetaka, bukan juga pemberhentian karena kehilangan sosoknya. Dua tahun mungkin bukan waktu yang singkat, tapi akan menjadi waktu yang indah jika mengingat si Pria ‘Aneh’ itu berdiri dengan gagahnya dibalut juntaian pakaian patriotik. Bukankah dia pria yang luar biasa? Sangat luar biasa.

            Hari ini, aku termenung dengan berhiaskan senyum untuk lelaki itu. Ia duduk dengan penampilan melebihi si Fasionista, Choi Si Won. Memakai sederet perhiasan berbentuk tengkorak kering.Topi, cincin, dan apapun yang melingkar di lehernya. Terkadang, aku sangat tak mengerti kenapa dia menyukai bentuk itu. Sama halnya aku tak mengerti kenapa  menyukai kucing dan menyukainya. Menyukai mata tajam kucingnya, hidung mancung jambu bolnya, bibir ranum pembawa nafsunya. Dan suara surgawi pria itulah yang selalu membuatku jatuh cinta untuk berjuta kali. Kisah percintaan terdahsyat! Bagaimana tidak? Aku hanya secuil orang yang mencintainya. Hanya satu gadis dari berjuta yang dari jauh diam-diam melemparkan senyum, berharap tubuh dan batin lelaki itu tak lelah. Pecinta bayangan nyata. Orang asing yang terasa dekat, tetapi akan menjadi orang terdekat saat dia berteriak, “Aku mencintaimu!” dan ribuan gadis akan histeris tergila-gila. Termasuk aku, yang hanya akan berlonjak tak terkendali di dalam hati. Menatapnya melalui televisi berlayar datar.

            Sampai saat ini, aku tak pernah tau apa gadis sepertiku termasuk dalam Everlasting Friends? Atau menetapkan diri menjuluki Clouds. Aku hanya gadis yang menyukai mereka tanpa remeh-temeh dan seabrek julukan. Han Hyo Jae yang menyukai mereka dengan sederhana tanpa memuja.

            Hei Kim Jong Woon! Bagaimana hari ini? Weekend yang menyenangkan? Kau selalu menyebar virus fotomu itu dan berucap, “No matter what just happiness and thankful,” atau “Good day,” Kau sudah bekerja keras Oppa. Semakin banyak ucapan-ucapan dalam Bahasa Inggris! Dan semakin kau membuat keceriaan, di sana aku melihat kesedihan. Matamu tak bisa berbohong Tuan Kim! Mata kucing kelaparan itu tak bisa membohongi kami. Kau sedih karena meninggalkan kami untuk sementara, eoh? Kau menyesal karena belum memberikan penampilan yang luar biasa, hah? Itu benar-benar Yesung-ie kami. Art Of Voice yang akan selalu bekerja keras, tak ingin mengecewakan orang lain. Selalu khawatir dengan caranya sendiri. Pria baik yang akan menepuk bahumu jika kau bersalah. Manusia pertama yang mengetahui masalah orang lain tanpa diceritakan, dan berusaha membantu melalui tangan orang lain juga. Atau Lelaki yang akan berteriak khawatir seperti sosok bapak pada adik-adik kecilnya hingga membuat mereka bergidik ngeri. Kau benar-benar pria aneh, Jong Woon-ah. Si kura-kura misterius!

            Hei! King of Selca. Kapan kau akan merubah gaya berfotomu? Demi apapun! Aku benar-benar menahan perut untuk tertawa lebar ketika ketiga dongsaeng-mu berseloroh tentang gaya ‘maskulin nan keramat’ itu. Tapi, dari sudut itu aku menyukai bentuk mata tajammu. Apa matamu mengandung bius, Oppa? Entahlah, aku akan benar-benar terpukau ketika mendapati tatapan buas itu secara tak langsung. Leeteuk, si Leader tercinta kita pernah berkata, kalau kau tak menyukai wanita memakai eyeliner. Iss! Kau benar-benar diskriminasi. Bukankah kau juga selalu menggariskan eyeliner? Kau bisa meminjam eyeliner-ku kalau perlu. Mau?

            It has to be you. Itu memang harus kau, Kim Jong Woon. Kau menyukai ketika kami berteriak memanggil namamu ‘kan? Kim Jong Woon, pria bersuara emas. Yesung-ie, lelaki bernada indah. Clouds, awan pelindung bagi Super Junior dan ELF. It has to be you. Itu memang harus kau! Karena lagu itu aku menjadi seperti ini. Karena suara mu di lagu itu, aku menemukan 13 pria hebat dengan kemampuannya masing-masing. Saling merangkul, saling menguatkan, saling melengkapi. Aku selalu iri pada kalian.

            Tuan promosi yang menakjubkan! Lihat berapa banyak orang yang membicarakan Mouse and Rabbit-mu? Berapa banyak yang iri ingin mempunyai kaca mata bergaya, bermerk WHY SYLE dengan symbol Y? Bisakah suatu saat aku menginjakkan kaki disana atau memiliki salah satu barang bermerk itu? Entahlah…

            ****

            Kim Jong Woon, ini hari yang paling mengharukan ohk? Terlalu banyak ELF yang mengunjungi Mobit. Sangat banyak hingga mereka rela berjejer memenuhi jalanan hanya untuk melihatmu. Aku yakin mereka datang bukan untuk mengucapkan selamat tinggal, atau menangis tak ingin kau pergi. Sama sepertiku di sini, jauh dari tempatmu berdiri, aku tak akan mengucapkan selamat tinggal! Sampai Jumpa lagi! Sampai Jumpa kemudian hari! Aku mendukungmu, Oppa! Kau pria hebat. Jadi, jangan khawatirkan kami. Dan jauh dari tempatmu bernafas, aku akan tetap melihatmu dari sini, Pria gurita!

            Lagi-lagi kau berusaha tersenyum dengan garis bibir itu. Ini sedikit sakit ketika aku merasakan kebohongan kecilmu. Berusaha tersenyum terus menerus dan seolah tak apa-apa, itu kemunafikan yang manis. Melambai dengan riang tanpa beban, itu kemunafikan berdinding ketulusanmu. Kau terlalu baik Kim jong Woon. Aku berharap jika kau menangis bukan karena bersedih, tapi bangga memiliki kami. Jadi, menangislah! Ayo menangis! Menangis dengan rasa hormat.

            Hei! King of Soundtrack! Aku akan merindukanmu setiap saat. Merindukan suaramu yang memenuhi drama-drama. Merindukan desahan alunan balladmu. Merindukan pekikan nada tinggimu. Merindukan saat-saat dimana aku jatuh cinta lagi mendengar lagumu. Dan sekarang aku merindukanmu. Bisakah aku sedikit menangis, Oppa? Hanya sedikit.

            Kau di sana tidurlah yang nyenyak. Jaga kesehatanmu…

            D – 1 ( 5 Mei )

            Dengan tergesa tanpa membuka baju kotorku yang telah penuh dengan debu jalan, aku lantas memasuki kamar hanya untuk mengaktifkan komputer tua di sudut ruangan. Tak peduli dengan genderang perut yang mengempis. Aku mendongak intens pada layar datar;  mengamati berita apa saja yang berhubungan dengan Pria guritaku. Membaca kata per kata, racauan yang ia suguhkan melalui media sosialnya. Ah! Ini terlalu klise untuk ukuran Han Hyo jae yang tak menyukai kegiatan mainstreem. Tapi, hanya dengan hal itu Oppa. Hanya menggunakan media itu kami bisa memandang, menggumam, dan berhubungan denganmu. Hanya dengan hal kecil seperti itu. Lagipula, orang sepertiku tak mampu untuk mendatangimu seperti mereka yang berduyun-duyun ke Mobit.

            Pria Kura-kura, bagaimana perasaanmu hari ini? Apa perasaanmu baik-baik saja? Aku tau kau sedikit takut sekarang. Jangan takut, ini belum apa-apa dibanding ketakutan kami jika kau tak pernah ada sebagai Yesung.

            Kau tau, di sini hujan. Tapi aku tidak seperti orang-orang yang berlarian menerobos hujan. Aku hanya berlajan anggun dan merasakan setiap rintik-rintik air langit meresapi pori-pori kulit. Berdiri dengan senyuman, terpesona karena awan kelabu yang membias. Dan aku teringat padamu, Kim Jong Woon. Kau seperti awan yang menemani langit, menahan binar mentari, dan memberi tetesan menyejukkan yang teramat aku sukai. Ketika itu terlintas wajahmu, Yesung-ie. Senyummu seperti awan yang meskipun teramat jauh, tetapi selalu hadir. Kau bak awan yang terlalu lembut jika disentuh.

            Ini hari yang bersejarah ‘kan? Rambut hitam berponimu akan sedikit menghilang. Aku harap rambutmu lebih menakjubkan dari Leeteuk Oppa. Jangan mau kalah Yesung-ie! Aku ingin melihatmu, sangat-ingin-melihat bagaimana wajahmu sekarang. Bisakah jangan menutupi dengan topi ‘penunggu Vila’ itu, Oppa! Kau akan tetap tampan!

            Kau takut pada wartawan? Kau takut tentang berita konyol tak berbobot yang menyudutkanmu ataupun kami? Kau takut menangis di depan kami? Selalu seperti itu. Selalu memikirkan orang lain. Tidak bisakah memikirkan keutamanmu terlebih dahulu? Lihat Kim Jong Woon, semua penuh dengan namamu media sosialku. Bahkan kau masuk dalam jajaran pembicaraan dunia. Membicarakanmu tak akan pernah habis dengan kata-kata indah. Tak akan pernah ada kata busuk yang bisa membuat kami meninggalkanmu. Jadi, jangan khawatir! Tetaplah sehat! Tetaplah menawan! Jaga suaramu! Nanti, besok, kemudian, dua tahun lagi, 24 bulan kelak, aku dan seluruh gadis yang sekarang menatapmu dari jauh akan melahap suaramu hingga habis! Jadi, jangan khawatir. Aku akan menunggu hingga saat itu tiba. Saat kau menatap haru di atas panggungmu. Di atas duniamu.

            Oppa, kau bilang jangan menangis, tapi ini bukan salahku! Mataku hanya sedikit berair. Tolong jangan katakan lagi, “Jangan menangis,” itu malah membuat kami terisak. Bukan karena kau pergi, Oppa. Kau tidak pergi! Tapi, demi apapun aku tau kau menyimpan tangis itu sendiri. Memasung sakit itu sendiri. Terlalu sakit-kah meninggalkan dunia panggungmu meski hanya untuk sementara? Aku tau itu sakit. Kami juga merasakannya, Yesung-ie. Karena itu duniamu. Kau, Kim Jong Woon, dan Yesung, satu orang dengan satu dunia. Satu orang yang besar kerena panggung maha megah dengan kilap-kilap cahaya lampu. Satu orang yang membius jutaan mata.

            Waiting for you,King Of Selca… Aku akan menunggu Self Camera-mu! Aku berjanji, berikrar untuk tidak mengejekmu lagi. Tidak akan berseloroh tentang Head Max-mu. Aku berjanji! Aku akan menjadi gadis manis sekarang. Tidakakan seperti Kyuhyun, atau Kangin yang selalu berkata tentang kepalamu. Hahaha! Bukankah aku sudah manis, Oppa?

            For One Day, Kim Jong Woon. Untuk satu hari ini saja fikirkan dirimu. Tapi bukan untuk satu hari ini saja kami memikirkanmu. Jadi, bersemangatlah!

            Besok, kau akan menjadi Pria dengan penampilan militer, eoh? Kau pasti sangat tampan, Kim Jong Woon. Tidak… tidak… kau tidak tampan karena aku tak bisa melihatmu besok. Pergi diam-diam?! Tsk! Dasar pria sok Misterius! Pertama kali mendengar kabar itu, aku marah! Bagaimana bisa kau membiarkan kami tak melihatmu? Egois! Tapi semakin melihat matamu, semakin sadar kalau kau tak ingin membiarkan hari dimana kau terlihat menawan menggunakan jubah kebesaran militer itu menjadi hari kelam penuh isak tangis untuk kami. Kali ini kelemahanmu terlihat, Oppa. Kelemahanmu adalah kami. Melihat kesakitan kami. Mungkin kalau bisa, kau teramat ingin menghapus kasih air mata yang menetes. Tidak apa-apa, Oppa. Aku mengerti sekarang. Aku tidak menangis! Aku berjanji. Aku hanya terharu karena kerja kerasmu, our Yesung.

            ****

            Bagaimana? Aku sudah menjadi gadis manis ‘kan? Kau menjadi tokoh utama di sini. Bahkan namaku hanya disebut dua kali. Tak peduli kau tidak pernah membacanya. Tak peduli cibiran orang bahwa aku terlalu berlebihan. Sejak kapan aku peduli? Karena aku Han Hyo Jae. Gadis kuat yang menyukai Pria kuat sepertimu. Hanya itu yang bisa aku berikan untuk ‘menyambut’ hari kebesaranmu. Dua tahun lagi, aku berharap bisa memberikan racauan manis khusus untuk Kim Jong Woon. Terima kasih telah menjadi Yesung kami. Terima kasih telah menghiasi hidupku yang telah indah. Tuhan, terima kasih rahmat-Mu. Yesung’s Eomma, terima kasih telah melahirkan dan mendidik Kim Jong Woon menjadi lelaki hebat.

            ___

            Aku menghela nafas lega tatkala surat yang entah tertuju kemana, selesai. Melemaskan jari-jari di atas Keyboard. Senyum mengembang dengan masih menatap layar komputer kesayangan. Sedikit terkikik ketika terus kuulang berkali-kali membayangkan wajah yang bisa berubah bentuk tersebut, mengerutkan dahi membacanya. Tapi, mungkin itu hanya mimpi. Ini bukan tulisan manis, bukan juga tulisan mengharukan. Ini hanya sekelumit kisah kenapa sosok itu bisa aku kenal. Bisa masuk dalam deretan orang yang aku sukai dalam hidup. Karena dia Kim Jong Woon! Aku akan melihatmu dari sini. Aku akan menantimu masih di sini.

            END.

Ini racauan ane buat yeye ^^

5 thoughts on “Hyo Jae’s Expression [ Thanks for being Our Yesung ]

  1. Eonni,
    Aku kembali buat ngubek2 blog eon,
    Hehe
    Gak pp kn yah :3

    Kta2 eonni selalu ngaduk2 perasaan aq,
    Kena bgt feelnya eon,
    Jd pngen blajar kayak eonni :3
    Ah iy eon ada pnya twitt gak?
    Follow q donk eon @nalin_lee
    Ntar q folbek koq :3

  2. Sip,
    Udah q folbek jg eon,
    Gomawo, :3

    Yah q jg lg blajar nih eon, blajar bnyak dr krya2 eon jg :3

    Kpan2 boleh donk eon jg main k.blog q spya q bsa bljar lbh bnyak lwt komentar2 eon ntar :3

  3. Nona magnae tidak sanggup untuk melanjutkan membaca sampai akhir. Apa kau tau nona? Saat ini magnae sedang dilanda rindu yang sangat luar biasa. Park Jung Soo serta Tan Hankyung membuatku seolah berdiri di atas ribuan duri. Kim Jong Woo setiap kali mengingat suaranya nafasku seolah tercekat. Terlalu menyakitkan saat melihat pose ke 13+2 namja2 yang mampu membuatku tetap berdiri membela mereka. Meski sesungguhnya orang di sekitarku mencemooh dengan kata2 penuh benci yang dilontarkannya.

    Oke lah nona bagaimana kalau magnae merilis special Park Jung Soo. Maukah dirimu membantuku?

    • Apaaaaa 😮
      Ane juga rindu si teuk senyum di atas panggung -_-
      Si kepala besar teriak” nyanyi #Hadeeeh

      Klo ane bisa bantu ya ane bantu eon :v

Leave a comment