Sky Dream

734448_389890741117984_372835502_n

Sky Dream

 Midnight Fairy’s Storyline

Length  : Drabble

Genre    : Brothership

Rating   : General

Cast(s)  :

  • Lee Sungmin
  • Hany

This fanfiction is original story of mine. The cast belongs to themselves.

****

Langit senja berkilau jingga, menghamburkan para hewan bersayap untuk kembali berlabuh pada sarang tercinta. Deru angin barat berhembus sejuk dipadu sisa hangat mentari. Memberikan pesona asri yang sayang terlewati. Terpenting, bagi gadis kecil berambut legam yang tertegak di satu titik. Memandang surga dunia di balik pupil bulat coklatnya. Sekat bening jendela tak menjadi ukuran penghalang, menerbangkan impian sesempurna cita-cita diamnya. Sesekali kelopak mata berkedip antusias kala sekumpulan burung hitam mengepakan sayap lebar. Bermimpi bisa terbang tinggi bak camar. Menggapai langit meski tanpa menyentuh.

“Hany-ah, kau bisa kedinginan.” Nada lembut sosok tampan masih tak membuat Hany berkutik.

Lee Sungmin. Kakak tercinta pemberi kasih tanpa terputus. Dengan senyum hangat, Sungmin menyelimuti tubuh Hany seraya membelai halus rambut panjang adiknya. Salah satu insan terpenting dihidup Sungmin setelah kedua orang tua. Tak peduli cibiran dunia yang memvonis adiknya. Bagi keluarga, Hany adalah mutiara yang di kelilingi setumpuk pasir laut. Belum terjamah, teramat berharga.

“Apa yang kau lihat, sayang?” Meski tau Hany tak akan menjawab ataupun menggubris, Sungmin tetap bertanya seolah sang adik baik-baik saja. Entahlah, pria itu seakan menulikan telinga tentang kata Autis yang sukses mengucilkan adiknya. Autis? Itu bukan penyakit menular! Bukan juga dosa yang harus dihindari. Untuk Sungmin, Hany adalah malaikat kecil pembawa keindahan.

“A… a… a..,” gumam Hany seraya menghentak riang kaca di depan. Burung besi dengan gagah melewati langit senja. Hany berlonjak gembira. Ingin menggapai benda besar tersebut. Impian yang hanya diketahui orang terdekat. Mengemudikan pesawat menembus arakan awan.

Sungmin mendongak, melihat arah pandang Hany. Sedetik kemudian, garis senyumnya terukir manis. Ia berjongkok mensejajarkan tubuh, menghalangi tangan mungil Hany menepuk kaca. Merelakan wajah putih berubah merah karna hentakan ceria Hany. Lantas, memeluk Hany dengan sayang seraya mengusap punggung kecil itu.

“Kau pasti bisa seperti burung, sayang. Terbang, bebas, anggun, meski tanpa sayap. Bermimpilah, teruslah bermimpi. Aku yang akan menjadi sayapmu.”

              END

4 thoughts on “Sky Dream

  1. Suka ma kata2 terakhirnya sungmin.
    Eon ceritanya ini bgus bgt, syang loh gk dilanjutin.
    Aiyooo
    Lanjutin eon, q stia menunggu. Kkk :3
    Sungmin. Sungmin. Sungmin.
    #bawabannermintasequel
    Kkk

  2. Eonnie…
    Ini drabble paling bagus yg pernah aku baca. Dari segi sastra, syair yg eonnie bikin ngena banget! Jadi penasaran siapa guru eonnie sampe bisa nulis sebagus itu *abaikan *

    Sungmin Oppa, kali ini kamu jadi kaka baik hati… Kyaaaaaa~~~~~ >,< aku makin pada-mu chagiya.. Kkekke.. 🙂 :-*

Leave a comment