To the last [Part 6]

Author  : Midnight Fairy

  • Fb     : weny Zumariiya
  • TW    : @wenyZumariiya

Length  : Chaptered

Genre    : Friendship, romance, Angst

Rating   : PG  – 15

Cast(s)  :

– Cho Kyuhyun

– Choi Sulli

– Shim Changmin

 This Story’s original of my mine

Happy Reading !

“ Aku menyayangimu.” Kyuhyun mengucapkan kata-kata yang telah terkunci rapat di bibirnya. Tak dapat lagi menahan lebih lama perasaan itu. Dan kepala Sulli berlonjak dari bahu Kyuhyun. Menatap lekat laki-laki itu.

Satu, dua, tiga detik mereka tetap diam. Hening. Menatap satu sama lain. Tapi semakin lama seulas senyuman terukir indah dibibir Sulli. Ia tersenyum memandang wajah Kyuhyun yang merah padam menahan malu.

“ Aku juga menyayangimu. Kau sahabat terbaikku. Orang yang kusayangi sama seperti eomma. Aku selalu berfikir jika tanpa kau bagaimana aku hidup. Jeongmal gomawo Kyuhyun-ah.”

Perkataan Sulli sukses membuat perasaan Kyuhyun tertampar. Sakit. Hatinya seakan tertusuk perlahan. Bukan, bukan kalimat itu yang diinginkan. Kalimat yang manis tetapi menyakitkan. Ia berusaha tersenyum membalas pernyataan Sulli. Senyuman getir. Demi Tuhan, sekarang ia membenci kata-kata ‘sahabat’ itu. Kata yang tak bisa membuatnya meraih bebas hati wanita ini. Kyuhyun memalingkan wajahnya dari Sulli. Mengatur kembali perasaan yang terlanjur hancur. Batinnya sesak. Ingin sekali berteriak melampiaskan kemarahannya. Tapi hal itu tak akan terjadi di depan wanita ini. Ia hanya bisa mengepalkan kedua tangannya menahan emosi.

‘ Bukan. Itu salah, bisakah kau merasakannya? Aku menyayangimu melebihi diriku sendiri. Merelakan harga diriku untuk mengucapkan kata-kata bodoh itu. Membiarkan perasaan ini terlalu dalam.  Lihat aku. Tolong lihat aku sekali saja sebagai laki-laki di sisimu bukan sahabat. Haruskah aku berteriak agar kau mendengar AKU MENCINTAIMU ?’

___

Kau tau kenapa hingga saat ini cintaku tetap diam ?

Membiarkan bibirku terikat erat oleh kata-kata cinta itu.

Itu karena aku tak ingin kau terbebani oleh perasaan ini.

Cukup aku yang terluka.

 

 

****

 

 

@ Kyunghee University

 

Seorang yeoja berjalan santai menunju pelataran kelasnya. Sudut bibir tertarik keatas menandakan ia bahagia. Bersyukur hingga saat ini masih di beri nafas dan kesempatan merasakan kehidupan luar biasa.  Mata coklat itu tak henti-hentinya mengedarkan pandangan kagum pada pemandangan tempat ini. Kampus yang sangat ia idam-idamkan.

“ Choi Sulli !” Pekik seorang namja menghentikan hentakan kaki Sulli. Secara alami tubuh Sulli menghadap arah suara. Seketika senyumnya kembali mengembang, wajah itu berbinar menatap namja tampan yang berjalan ke arahnya.

Annyeonghasimnika sunbae-nim.” Sapa Sulli ramah. Tubuhnya sedikit membungkuk menghadap laki-laki itu. Formal. Tidak banyak orang yang membuat Sulli terlihat formal seperti ini. Entah kenapa ia sedikit canggung terhadap laki-laki tampan di depannya.

Laki-laki itu hanya terkekeh mendapatkan perlakuan seperti itu. Terlalu manis sikap Sulli hingga membuat Changmin gemas. Tangannya menggapai kepala Sulli, mengacak-acak perlahan rambut hitam wanita dihadapannya.

DEG. Ada deguban hebat saat Changmin melakukan hal itu. Perlakuan manis yang biasa dilakukan Kyuhyun kini tertular pada orang yang baru ia kenal. Perasaan aneh apa itu.

Aigoo. Kau lucu sekali jika seperti ini. Tak perlu terlalu formal itu sedikit menggelikan. Panggil aku oppa, oppa. Arrachi?”

“ Humm. op..pa ?!” Sulli terbata mengucapkan ulang kata-kata Changmin. Matanya membulat terkejut menatap laki-laki itu. Gugup tak henti-hentinya menggerayangi tubuhnya. Sedangkan Changmin tersenyum simpul seraya menggangguk menanggapinya.

“ Ah ne Changmin oppa.” Ucap Sulli lancar setelah beberapa kali menghirup oksigen segar disekitarnya. Tangannya menggaruk tengkuk kepalanya, lagi-lagi gugup tak dapat di pendam.

“ Sulli dimana laki-laki yang selalu bersamamu ?” Tanya Changmin sedikit ragu. Perasaan ingin tau nya menggelitik tatakala melihat Sulli hanya seorang diri tanpa Kyuhyun.

“ Akhh Kyuhyun ?? Molla mungkin ia ada kuliah.”

“ Jadi namanya Kyuhyun. Dia laki-laki yang sangat dingin eoh. Apa dia kakakmu?” Pertanyaan Changmin semakin dalam. Sejak saat ia bertemu Sulli dan Kyuhyun di Jeju dan bertemu kembali di kampus ini, Changmin selalu memperhatikan tingkah mereka. Sedikit berharap jika Kyuhyun benar-benar kakak Sulli.

“ Ha ha ha. Apa kami mirip sampai-sampai oppa berkata kami bersaudara eoh ?”

Changmin tersenyum kecewa mendapati jawaban Sulli. Dalam benaknya pastilah mereka lebih dari seorang teman. Tidak mungkin jika melihat perlakuan Kyuhyun yang amat berlebihan pada wanita ini. Ia menghela nafas seraya mengalihkan tubuhnya menghadap beberapa orang yang sibuk bermain basket.

“ Jadi dia namjachingumu ?” Ucapnya masih tetap memperhatikan mahasiswa bermain bola bundar itu. Ada sedikit perasaan tak rela saat bibirnya berucap. Ya, sejak pertemuan pertama kali Changmin sudah terpesona pada gadis di sebelahnya ini. Wajah manis Sulli terlalu sulit dihindari di benaknya. Konyol bukan, tapi itulah sifat manusia. Bukankah takdir begitu baik ketika dia bisa mempertemukan lagi dengan wanita ini.

“ Aissh. Aku letih menjawab pertanyaan itu. Apa aku harus benar-benar berkencan dengan Kyuhyun.”

Sontak pandangan Changmin seketika mengarah pada Sulli. Menatap heran wajah Sulli yang dipenuhi senyuman. Apa maksudnya. Bukankah kata-kata itu sulit diungkapkan. Mereka bukan teman, bukan saudara dan bukan juga pacar. Jadi, hubungan apa yang mereka miliki. Rasa penasarannya semakin menendang batinnya.

“ Jadi hubungan kalian ?”

“ Kyuhyun itu sahabat terbaiku dari kecil. Bisa dibilang dia seperti kakakku. Jadi jangan heran jika tindakan-tindakannya seperti itu. Semua yang dia lakukan untuk melindungiku.”

Sedangkan tak jauh dari mereka terlihat Kyuhyun yang merebahkan tubuhnya di sebuah bangku panjang. Menekuk salah satu kaki jenjangnya dan menutup sempurna mata coklat itu. Salah satu lengannya menjadi penyanggah kepala dan salah satu lagi menutupi kedua mata dari pancaran sinar menyilaukan.

Kyuhyun tersenyum miris mendengar kata-kata Sulli. Kakak ? sejak kapan ia menjadi kakak untuk Sulli. Ia bahkan tak pernah mengganggap wanita itu adik. Kyuhyun hanya tau ia harus melindungi wanita itu. Bahkan ketika perasaannya tumbuh menghianati persahabatan mereka, ia tetap tak menghindar. Menelan bulat-bulat rasa sakit itu sendiri.

TES. Dua tetes cairan bening matanya jatuh bebas di lantai. Itu belum cukup mengurangi rasa sakit akan perasaan ini.

Jinjja ?! Wah kalian pasti saling menyayangi.” Sulli menanggapi ucapan Changmin hanya dengan senyuman. Tanpa di jawab semua itu tertera jelas. Sedangkan Changmin bisa menghembuskan nafas leganya.

“ Humm.. Sulli-ya apa kau ada kuliah lagi?”

Ani oppa. Aku mau pulang. Tapi sejak tadi ponsel Kyuhyun tidak aktif jadi aku mencari nya. Entah kemana anak itu.”

“ Kalau begitu oppa antar kau pulang ne?”

“ Hah ? tapi –” Ucapan Sulli terhenti saat tangan Changmin menggapai pergelangan tangan kurus Sulli. Menyeret halus tubuh wanita itu perlahan dari tempat mereka berdiri.

Kajja. Ah kita beli minuman dulu ne, kau pasti haus.”

Setelah Sulli dan Changmin menjauh dari pantauan Kyuhyun, tubuh Kyuhyun menggeliat cepat. Menghentakan kaki dan berlari ke arah parkiran kendaraan. Entah apa yang akan dilakukannya. Pulang atau mengejar Sulli. Matanya mengedar mencari sesuatu. Kepala laki-laki itu tak henti-hentinya berputar.

“ Permisi, apa kau tau dimana mobil Changmin sunbae ? Aku temannya,” ucap Kyuhyun menghentikan seseorang yang asik dengan ponselnya di atas motor.

Laki-laki itu menunjuk salah satu mobil BMW mewah berwarna hitam. Lumayan mewah untuk ukuran seorang mahasiswa. Derap langkah Kyuhyun langsung menuju mobil mengkilap berbias hitam itu. Seulas senyuman mengerikan terlihat dari wajah kyuhyun. Seringaian evil come back.

“ Kau fikir semudah itu mendekati Sulli, sunbae ? Jangan bermimpi. Selama aku masih disisi nya tak akan ku biarkan sejengkal pun kau mendekati wanitaku.” Gumam Kyuhyun penuh amarah.

____

 

Sekumpulan mahasiswa mengelilingi sebuah mobil hitam mewah di parkiran. Menyentuh senang kendaraan beroda empat itu. Bahkan ada seseorang yeoja duduk santai di cap depan mobil seraya menyilangkan kakinya.

“ Heii apa yang kalian lakukan dengan mobilku.” Pekik Changmin emosi. Ia terkejut tatkala melihat mobil kesayangannya di penuhi sesak oleh mahasiswa lain. Minuman di tangannya seketika terhempas.

“ Ini dia orangnya. Ayo kita pulang. Kami sudah lama menunggumu.” Ucap salah satu di antara mereka. Sedangkan yang lain hanya menggangguk dan tersenyum senang.

Bingung. Changmin dan Sulli mengerutkan dahi nya menatap heran orang-orang dihadapan mereka. Tapi seketika mata Changmin memincing tatkala sebuah kertas bertuliskan kata-kata bodoh tertempel di kaca depan mobilnya.

-Bagi yang butuh tumpangan, silakan menunggu. Saya siap membantu anda dengan cuma-cuma dan senang hati-

Changmin merobek bengis kertas itu. Siapa orang yang dengan berani mempermainkannya. Ia menghela nafas kasar menahan emosi.

“ Bubar ! kalian kira mobilku bus jemput antar.” Teriak Changmin frustasi. Dan akhirnya sekumpulan orang-orang itu mengedar kesal. Menggerutu atas sikap Changmin.

“ Sulli silakan masuk.” Changmin membukakan pintu mobil ramah untuk wanita itu.

Tapi saat mobilnya baru berjalan tak jauh dari tempat parkir, terasa ada hal aneh dengan mobil mewah itu. Ada sedikit ketidak nyamanan saat mengendarainya. Wajah Changmin kembali bingung mendapati hal aneh ini. Seketika ia menghentikan dan keluar mengecek keadaan kendaraan kesayangannya.

“ Arghhhhh ! Apa-apaan ini ? Sial !” Changmin menghentakan kasar kaki nya ke ban mobil. Kesal. Ban mobilnya bocor. Tak hanya satu tapi dua ban.

“ Waeyo oppa?” Tanya Sulli panik saat Changmin memekik marah. Wajahnya sedikit bingung mendapati raut muka Changmin merah padam.

“ Ban bocor. Mianhae Sulli-ya.”

Greeng greengg. Suara keras motor disebelah mengalihkan pembicaraan mereka. Kyuhyun membuka visor  helm nya  menghadap laki-laki dan wanita di depannya ini. Seulas senyuman sinis ia hadiahkan untuk Changmin.

Palli.” Perintah Kyuhyun singkat seraya memberikan helm kepada Sulli. Setelah meminta maaf pada Changmin, Sulli menurut tanpa kata. Beranjak duduk tenang di belakang punggung Kyuhyun.

****

            “ Oppa kita mau kemana?” tanya Sulli senang seraya melirik namja tampan di sebelahnya yang masih sibuk dengan aktivitas menyetir nya. Memandang lurus jalan raya. Ya, sudah lebih dari sebulan mereka saling mengenal. Tapi tak ada sedetikpun namja itu bisa mendekati Sulli dengan leluasa. Sulli selalu di dampingi sahabatnya kemanapun. Dan untuk malam ini, Changmin telah menyiapkan hal istimewa untuk wanita itu.

“ Taman bermain.” Jawab Changmin singkat seraya memberikan seulas senyuman manis pada Sulli.

“ Malam-malam begini? Bukankah sebentar lagi akan tutup.”

Changmin hanya tersenyum menanggapi pertanyaan polos Sulli. Sesekali sudut matanya menangkap wajah teduh Sulli yang tersenyum senang melihat apa saja dari mata indahnya. Semua hal indah bagi gadis itu. Tanpa sadar, Sulli memberi warna di kehidupan Changmin. Menghapus perlahan luka lama yang pernah tertoreh di hatinya. Sifat polos dan manis Sulli benar-benar membuatnya nyaman. Dan sekarang hanya senyuman Sulli yan terbayang di otaknya.

Drrt..drrt. Getaran ponsel Sulli menarik perhatian Changmin. Seketika Sulli mengangkat telfonnya antusias. Lagi-lagi senyum tak lepas dari bibir wanita itu.

“ Sulli kau dimana ? Aku di depan rumahmu. Kenapa tak ada satu orang pun dirumahmu.”

“ Aku sedang bersama Changmin oppa. Kau pulang saja ne.” Pip. Sulli mematikan telfon.

“ Heii !!!”

Jantung Kyuhyun tersentak saat Sulli menyebut nama Changmin. Nama yang sangat ia benci. Laki-laki itu dengan berani nya mengajak pergi Sulli. Apa Changmin mengajak Sulli berkencan. Tidak. Sulli tidak boleh menyukai laki-laki lain. Marah. Hati Kyuhyun mendidih. Kakinya menendang marah motor sport di depannya. Melampiaskan emosi yang terlampau datang.

Jari-jari Kyuhyun menari di atas touch ponselnya. Mengirim beberapa pesan untuk menghentikan gadis itu. Setidaknya ia harus tau kemana mereka akan pergi.

To : Sulli

Kau mau kemana ? ini sudah malam pabo !

To : Kyuhyun

Siapa bilang ini siang eoh ?

Changmin oppa bilang ia akan mengajakku bermain. Kau jangan khawatir. Pulanglah.

Kyuhyun mendengus kesal mendapatkan jawaban yang tak sesuai di harapkan. Kepalanya benar-benar akan pecah jika membayangkan gadis itu akan bermesraan dengan sunbae nya sendiri.

Ia duduk seraya menekuk kedua lututnya di depan pagar rumah Sulli. Kedinginan. Tubuhnya mengigil tatkala es lembut turun dari langit. Musim dingin Seoul terasa semakin dingin sekarang. Jari-jari kyuhyun kembali menjamah ponselnya.

To : Sulli

Aku akan menunggumu pulang.

Hening. Tak ada balasan dari Sulli. Wanita itu kembali mengacuhkannya. Wanita itu kembali menyakiti hatinya. Apa semua karna laki-laki itu. Apa Sulli benar-benar menyukai laki-laki itu. Satu jam Kyuhyun tetap menunggu Sulli pulang. Tubuh Kyuhyun semakin lemas. Bibirnya sedikit membiru. Di tengah musim dingin seperti ini Kyuhyun tidak memakai jaket tebal. Ia hanya mengenakan kaos tipis berlengan panjang. Membiarkan Salju mencairkan hati nya yang terlanjur panas.

To : Sulli

Sulli aku sakit.

Dengan sisa-sisa tenaga Kyuhyun mengirim pesan kepada Sulli. Tubuh dan hatinya lelah. Ia terus menunggu Sulli hingga gadis itu terlihat di mata nya. Kyuhyun tak akan tenang bila Sulli tak nampak sampai disini. Lutut Kyuhyun lemas. Ia hanya bisa merangkul dirinya sendiri mencari kehangatan.

Sedangkan Sulli saat ini sedang tertawa bahagia bersama Changmin. Berteriak histeris saat menaiki roller couster. Berjalan senang menikmati kue beras hangat. Keadaan yang berbanding terbalik dengan namja di depan rumahnya. Ia baru menyadari ponselnya sejak tadi bergetar saat mereka menikmati makanan di sebuah restoran.

Tiba-tiba tubuh Sulli tercekat membaca beberapa pesan Kyuhyun. Jantungnya berdegup cemas. Ia menjatuhkan cepat sendok di genggamannya. Mengganti menggenggam ponsel putih itu. Ia menghubungi Kyuhyun mencari tau keadaan laki-laki itu. Nihil. Tak ada jawaban dari Kyuhyun. Tangan dan kaki Sulli bergetar cemas. Ia menggigit bibirnya seraya terus berusaha menghubungi Kyuhyun.

“ Sulli gwencahanyo?”

Hening. Tak ada tanggapan. Sulli masih berkutat dengan aktivitasnya. Ia bahkan tak mendengar suara laki-laki didepannya.

Oppa kita pulang.” Ucap Sulli melangkah cepat  menjauhi mejanya. Changmin hanya menatap bingung wanita itu. Tapi menuruti permintaan Sulli tanpa tanya.

To : Kyuhyun

Kyu ! apa kau tidak apa-apa?

Jawab aku !

Hingga sampai di mobil Sulli masih diam. Wajah cemasnya terlihat jelas. Kakinya tak henti-henti bergerak. Sulli terus mengigit kuku nya berusaha menenangkan jiwanya.

****

            “Kyu !!” Pekik Sulli cemas saat mendapati tubuh Kyuhyun yang meringsuk lemah di depan rumahnya. Menekuk kedua lututnya. Seluruh tubuhnya hampir tertutupi salju.

“ Kyu bangun. Mianhae jeongmal mianhae. Aku salah.” Manik-manik mata gadis itu pelahan mengeluarkan cairan bening. Hanya perasaan bersalah di hatinya. Tangannya terus menggenggam hangat tangan laki-laki yang terbaring di ranjang.

“ Kyu kenapa kau seperti ini. Kau tau terkadang aku lelah kau terus melindungiku. Tak bisakah kau mengkhawatirkan dirimu sendiri. Saat kau sakit seperti ini aku bahkan tak ada disisimu.” Sulli menangis menatap wajah pucat Kyuhyun. Sudah beberapa kali laki-laki ini menyakiti tubuhnya sendiri. Sulli mengusap lembut kepala Kyuhyun. Memberi laki-laki itu kasih sayang. Sesekali ia menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah lukisan sempurna laki-laki itu.

Perlahan mata Sulli sayu. Kepala nya menyandar sempurna di atas kasur dengan tetap membiarkan tubuhnya duduk di samping tempat tidurnya sendiri.

—–

Mata namja itu tiba-tiba mengerjap. Sayup-sayup ia melihat gadis yang sejak tadi ia tunggu akhirnya telah ada tepat dihadapannya. Senyumnya mengembang tatkala menatap wajah cantik Sulli telah ada di samping nya.

Saranghaedo doenayo. Hagopeunmal inneunde

(Dapatkah aku mencintaimu? Aku punya sesuatu yang ingin ku katakan)

 

Naeipsuri mugeowo danhanbeondo motaetdeon naemaeumi haneunmal

(Tapi bibirku yang berat dan hatiku memiliki kata-kata yang tidak bisa ku katakan bahkan untuk sekali saja.)

 

Meoreojigoisseoyo. Motdahanmarinneunde. Geudaeyeo~

(Kau pergi menjauh ketika saya masih memiliki kata-kata yang tidak bisa ku katakan, sayangku )

 

Gaseumeuro samkin geumare babocheoreom naega apado geudaemaneul ojigwonhaeyo.

(Seperti orang bodoh, aku menelan kata-kata itu ke dalam hatiku. Meskipun sakit, aku hanya ingin kau)

 

 

Hanbeonman nal saranghaejwoyo

( Tolong cintai aku walaupun hanya sekali.)

 

Ttakhanbeon michidorok bulleobwado doenayo

 (Apakah aku akan gila dengan menyebut nama-mu hanya sekali? )

 

Naemamhana deohaejuryeo geudaegyeote ireoke gakkai gallaeyo

(Karena hatiku, aku ingin pergi lebih dekat denganmu.)

 

Gwaenchantago malhaeyo. Yeogijigeum isseoyo. Geudaeyeo~

(Aku akan memberitahumu bahwa aku baik-baik saja, bahwa aku di sini sekarang, sayangku )

 

TBC`

One thought on “To the last [Part 6]

  1. Kyu jgn sakit dooooong…..

Leave a comment