To the last [ Part 4 ]

Image

Author  : Midnight Fairy

  • Fb     : weny Zumariiya
  • TW    : @wenyZumariiya

Length  : Chaptered

Genre    : Friendship, romance, Agst

Rating   : PG  – 15

Cast(s)  :

– Cho Kyuhyun

– Choi Sulli

This Story is original of my mine.

HAPPY READING !

“ Jeju ?! apa kau mau bulan madu eoh ?”

Pletaakk. Tangan Sulli mengapai kepala Kyuhyun. Ringisan kecil keluar di sela-sela geraham kyuhyun. Ia sangat menyukai ketika menggoda wanita ini. Wanita yang bisa berubah menjadi evil jahat.

         “ Bulan madu kepalamu ! Siapa yang menikah. Dasar namja pabo. Ahh ajak Sungmin juga. Dia pasti suka itu.”

           “ Terserah kau saja.”

***

          Benar. Aku mencintaimu

         Sangat mencintaimu melebihi apapun

         Jadi tolong jangan menggenggam laki-laki lain

 

@ Jeju Island

 

Seorang wanita berlari kecil melangkah keluar bandara. Wajahnya sumringah tak henti-hentinya tersenyum lebar. Mengedarkan pandangan kagum pada pulau indah yang baru pertama kali ia datangi dalam hidupnya. Sedangkan laki-laki disisinya hanya berdesis kesal melihat tingkah wanita itu. Tak hanya kesal tapi sukses membuat ubun-ubunnya panas. Tangan kanan dan kirinya sibuk menjinjing barang dengan kapasitas maksimum.

Brukk. Barang-barang di genggamannya terjatuh bebas.

“ Yakkk ! ini menyebalkan. Kita hanya berlibur 3 hari untuk apa membawa barang sebanyak ini !” Oktaf suaranya memekik kesal.

Tapi kemarahannya hanya di balas seringaian kecil. Tersenyum semanis mungkin untuk merayu laki-laki di depannya. Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya kasar mencoba  meredam kekesalannya.

“ Urus sendiri.” Ia meninggalkan barang-barang Sulli yang tergeletak bebas. Melangkah pergi.

“ Kyuhyun-ah.” rengekan manja wanita di belakangnya menghentikan derap langkah. Tak tega melihat Sulli kewalahan membawa barang-barangnya sendiri. Tubuhnya kembali berbalik. Meraih paksa dari genggaman sahabatnya. Membiarkan barang sialan itu kembali bergelayut di tubuh Kyuhyun.

“ Kau benar-benar sahabat terbaikku. Ah ya kenapa Sungmin tak jadi ikut padahal akan lebih menggembirakan jika ada dia.”

“ Molla.” Kyuhyun menjawab singkat. Fikirannya menerawang pada percakapan telfon bersama Sungmin.

Sungmin sengaja membiarkan mereka berdua berlibur. Sejak Kyuhyun bertanya tentang cinta, Sungmin mengerti betul arah pembicaraan itu. Kepekaan tentang perasaan Kyuhyun pada Sulli. Bahkan orang lain tau persis jika dua insan itu bukan hanya terpaut kata ‘sahabat’.

       ‘ Kau harus mencari kebenaran perasaanmu Kyu’

Pernyataan singkat yang membuat Kyuhyun bertanya-tanya. Berusaha berfikir keras arti Sulli sebenarnya.

@ Olle Resort, Jeju – Korea Selatan –

 

“ Mianhamnida tuan Cho. Hanya tinggal satu kamar kosong.”

“ Coba di cek lagi.” Ucap Kyuhyun sedikit memaksa. Tapi jawaban yang didapat tetap sama. Frustasi. Terdengar suara desisan kasar di sela-sela gerahamnya. Akhirnya ia menyerah dan pergi ke tempat lain. Mencari penginapan lain di pulau Jeju.

Sedangkan Sulli masih menatap kagum kawasan sekitar. Resort yang sangat indah. Pantai jeju dengan gelombang bersahabatnya terlihat jelas. Senyumnya merekah. Sesekali ia merunduk memberi hormat pada wisatawan lain. Kyuhyun yang melihat itu pun ikut tersenyum. Senyum yang menjadi candu pada setiap laki-laki melihatnya. Senyum yang bisa menenangkan tatkala hati nya resah.

“ Ayo kita pergi.” Tangan kanan Kyuhyun merengkuh pundak Sulli.

Wae ?? Aku suka tempat ini.” Interupsinya dengan sedikit terkejut. Jemari Sulli menarik paksa lengan Kyuhyun yang penuh tumpukan barang-barang.

“ Disini hanya tinggal satu kamar paboo!”

Mata Sulli kembali berputar mengedarkan pandangan  ke setiap sudut resort. Ia menggigit bibirnya pertanda berfikir. Resort yang sangat indah mana mungkin mereka tinggalkan begitu saja. Sedikit menarik nafas dalam untuk mengambil keputusan. Kyuhyun hanya memberikan pandangan malas pada Sulli. Ia mengerti betul peringai sahabatnya ini yang tidak akan melepas mudah jika menyukai sesuatu.

“ Baik cukup satu kamar untuk kita berdua” ucap sulli seraya menyeringai nakal.

Aigoo ! Apa kau gila, aku bisa di pukul ahjumma kalau tau.” Bentak Kyuhyun frustasi. Ia benar-benar tidak menyangka jika Sulli akan memutuskan hal konyol seperti itu.

Eomma tidak akan tau kalau tidak ada yang cerita. Lagi pula kenapa jika satu kamar. Kau tidak akan melakukan apapun padaku.”

Otak Kyuhyun dengan cepat bekerja. Berfikir benar tidaknya jawaban Sulli. Dahinya berkerut berfikir. Jika mereka satu kamar, akan lebih mudah mengawasi Sulli saat terjadi hal yang tidak di inginkan. Dan satu hal lagi, itu bisa membantu mengetahui perasaan sesungguhnya pada Sulli. Kyuhyun membalas Sulli dengan seringaian nakal. Senyum mengerikan yang membuat lawannya bergidik ngeri. Sedangkan Sulli hanya menanggapinya dengan santai, balasan senyuman manis.

Derap langkah Kyuhyun kembali ke meja receptionist. Tapi belum sempat ia berucap seseorang mendahului untuk memesan kamar tersebut. Bukan Kyuhyun namanya jika menyerah begitu saja. Apalagi ini permintaan sulli.

“ Heii aku yang memesan kamar itu lebih dulu !” Bentak Kyuhyun tatkala melihat seorang pria meraih kunci dari receptionist. Jemariya merebut paksa kunci kamar. Medapatkan perlakuan seperti itu, si pria medongak marah ke arah Kyuhyun. Tapi belum sempat ia berbicara, tatapan tajam nan bengis sudah Kyuhyun berikan. Tanpa perlawanan, tanpa kata si pria menyerahkan sukarela.

“ Wah kau berhasil ! Cho Kyuhyun memang paling TOP.” Sorak Sulli gembira seraya mengacungkan jempolnya ke arah Kyuhyun. Seketika tawa renyah terdengar dari bibir kyuhyun.

****

           “ Huaaaaaaa ! Jeju memang pulau yang sangat indah.” Sulli berteriak gembira. Kedua tangannya terbentang bebas membiarkan angin segar menyapu setiap inci tubuhnya. Matanya menutup sempurna menadah sinar mentari hangat jeju. Sesekali bulu mata lentiknya mengerjap mencoba memberi ruang mata.

Kyuhyun hanya terkekeh geli mendapati wanita di depannya melakukan aktivitas konyol itu.  Senyum mengembang indah dibibir.  Ia ingat membawa kamera di ransel. Jari-jarinya segera menggapai tas yang sedari tadi bertengger di pungggung. Klik. Sekali, dua kali, tiga kali dan seterusnya. Kyuhyun sangat menyukai aktivitas ini. Memotret  setiap tingkah lucu sulli saat memandang kagum keindahan alam jeju.

“ Kyu kajja !” Pekik Sulli dari jarak 10 meter dari Kyuhyun. Tangannya mengibas-ibas mengartikan agar mendekat.

Semilir angin pantai serta pekatnya sinar mentari tak menghalangi keceriaan mereka. Gelak tawa selalu terdengar merdu menemani. Orang lain mungkin akan salah paham tentang mereka. Dua sejoli yang terpaut cinta. Itulah yang orang-orang fikirkan saat melihat kemesraan dan tingkah laku kyuhyun dan Sulli.

“ Aku harap ini bukan terakhir kita kesini.” Kepala Sulli merebah ringan di bahu kokoh kyuhyun. Matanya memandang jauh kedepan. Kata-kata yang bermakna harapan yang sangat dalam.

Kyuhyun membisu. Tak ada jawaban terlontar di bibirnya. Ia hanya menikmati hembusan merdu nafas wanita yang duduk di sisinya serta mencium wangi tubuh sulli yang tersamar oksigen alam.  Terdengar sayup-sayup kicauan pipit yang seakan menggoda. Membiarkan waktu berjalan lamban. Semakin lama perasaan kyuhyun semakin nyata. Ia sangat menyukai segala hal dari wanita ini.  Munafik bila kata-kata klise ‘sahabat’ terlontar hanya untuk menyelamatkan harga diri.

“Apa kau bahagia?”

“ Sangat bahagia. Andai saja aku bisa menghabiskan waktu hingga tua disini. Tapi sepertinya itu mimpi. Mungkin aku tak bisa hidup selama itu,” lontar Sulli seraya terkekeh. Anggap itu lelucon. Tapi itu benar-benar keluar dari hati wanita ini. Ia mengerti benar akan keadaannya sendiri.

Kali ini tubuh Kyuhun bereaksi tatkala mendengar pernyataan lirih Sulli. Ia menatap tajam manik-manik bola mata wanita itu. Benci. Kata-kata yang paling Kyuhyun benci adalah ‘itu hanya mimpi’. Bukankah mimpi ada untuk diraih. Bukankah hidup tak akan berkilau tanpa mimpi. Wajahnya mengeras datar.

“ Jangan pernah ucapkan kata-kata itu lagi atau aku akan membencimu. ” Ancam Kyuhyun dingin. Ancaman yang memutar kisah saat Kyuhyun yang selalu mengacuhkan Sulli ketika SMA.

“ Yaaak ! kenapa kau mengancamku tuan Cho. Aku hanya bercanda,” jawab Sulli kesal seraya mengerucutkan bibirnya.

Kepala kyuhyun berpaling dari wajah Sulli. Wajahnya berubah sendu. Batinnya sesak. Terlihat matanya memerah menahan cairan bening itu menyeruak. Semua yang Sulli katakan benar. Ia tau semua tentang sulli. Mengerti akan kesakitan yang terus dialami sahabatnya ini sejak kecil. Tapi ia tak ingin dan tak akan pernah memikirkan hal menyakitkan itu. Hal dimana diluar kehendaknya terjadi. Sulli menghilang dalam hidupnya. Tidak. Tidak boleh. Apa jadinya bila tanpa sulli disisinya.

“ Kyu, sepertinya langit berubah abu-abu.”

Suara lembut sulli membuyarkan lamunan kyuhyun. Matanya melihat arah pandang sulli. Langit. Pergerakan lambat awan. Perubahan warna putih menjadi abu-abu. Hujan akan datang. Tak selang beberapa lama, tetesan-tetesan air langit itu menyentuh wajah mereka.

“ Hujan !!” Sorak Sulli gembira. Bibirnya merekah senang saat langit meneteskan air dingin.

“ Kajja !!!” pekik Kyuhyun seraya menarik paksa lengan sulli. Mereka berlari riang menghindari hujan mencari tempat teduh.

Wajah Sulli masih berbinar ketika mereka menemukan tempat teduh. Halte bus yang sebagian tempatnya telah termakan usia. Entah sudah berapa lama halte ini tak pernah digunakan. Pandangan sulli masih tetap menatap kagum buliran hujan. Wanita yang selalu bersyukur dalam keadaan apapun.

“ Kyu, apa kau pernah berfikir berapa banyak jumlah tetesan air ini.”

“ Dasar bodoh. Apa aku tak ada pekerjaan lain eoh?”

Sulli menanggapi jawaban Kyuhyun dengan tawaan renyah. Jawaban yang telah ia prediksi sebelumnya. Cho Kyuhyun, seorang namja yang tak akan memikirkan hal-hal tak masuk akal.

“ Harapanku kelak, aku ingin seseorang mencintaiku seperti langit ini. Langit yang tak akan menghitung berapa banyak tetesan hujan yang ia berikan. Menemukan laki-laki dengan kadar cinta tanpa bisa terhitung”

Hening.

Pernyataan wanita itu menghentakkan jantung Kyuhyun. Tubuhnya terhenyak diam. Entah apa yang ia fikirkan. Harapan, impian serta cita-cita sulli bergelayut dalam otaknya. Tiba-tiba terbesit keinginan menjadi sosok namja itu. Namja yang tak akan pernah menghitung berapa banyak cinta yang tercurah untuk wanitanya.

Tiga puluh menit berlalu. Mereka hanya diam dengan fikiran masing-masing. Tapi aktivitas kyuhyun terhenti tatkala mendengar desisan kecil sulli. Wajah sulli menjadi pucat pasi. Terlihat jelas ia menahan sakit berusaha menutupinya dari kyuhyun.

Gwenchanayo Sulli-ya ?!” ucap kyuhyun khawatir.

Gwenchanayo Kyu.” Sulli berusaha tersenyum menenangkan. Tapi kyuhyun bukan namja bodoh. Ia langsung tau apa yang terjadi.

“ Apa benar-benar sakit ?!” Panik. Jiwanya semakin was-was tatkala melihat wajah sulli yang semakin pucat.

“ Ann-. Aarrrgggh.” Ringisan Sulli semakin menjadi. Tak tahan ia berlutut menyentuh area perutnya.

Kyuhyun seakan dihantam batu. Paniknya semakin meninggi. Ia meraih tubuh sulli dan memeluknya. Ia benar-benar bingung. Ini bukan seoul. Ia belum kenal tempat ini meskipun beberapa kali kesini. Bahkan suasana sama sekali tidak mendukung. Taksi tak ada satupun yang nampak. Dan lagi hujan memenjarakan mereka di halte ini.

“ Apa kau bawa obatmu ??”

“ Heem, di koper.”

Frustasi. Otak kyuhyun berusaha bekerja cepat. Bagaimana cara membawa sulli. Bagaimana cara mengambil obat itu. Sedangkan jarak resort dari sini cukup jauh sekitar 5 kilometer. Tidak mungkin ia membawa sulli berjalan menerobos hujan untuk kembali ke resort. Satu-satunya jalan adalah ia sendiri yang pergi. Tapi juga tidak mungkin meninggalkan gadis itu sendirian. Sial. Kyuhyun dihadapkan pilihan sulit.

Semakin lama tubuh sulli semakin lemas. Rasa panikpun semakin menjalar ke tubuh kyuhyun. Sudut mata kyuhyun menangkap ahjumma yang berjarak 5 meter ikut berteduh. Baik. Kyuhyun sudah mengambil keputusan. Meminta bantuan ahjumma itu bahkan jika harus berlutut memohon.

“ maaf, apa anda bisa menjaga teman saja sebentar. Saya mohon, saya akan secepatnya kembali” wajah kyuhyun memelas perih. Baru kali ini ia benar-benar memohon pada orang tak dikenal.

Nde, jangan khawatir,” ucap ahjumma itu lembut.

Setelah mengucapkan beribu terima kasih, tubuh kyuhyun secepat kilat menerobos hujan. Hujan yang semakin deras tak menghentikannya. Ia berlari kesetanan menuju resort yang cukup berjarak jauh. Brukk, tubuhnya sedikit terjungkal ketika menginjak tali sepatunya sendiri. Cukup. Kesabarannya habis. Tangannya menggapai bengis sepatu yang membalut kaki. Melepaskan halangan yang memperlamban larinya.

Kyuhyun mengerahkan seluruh tenaga yang ia punya. Tidak peduli tubuh yang telah menggigil kedinginan karna hujan. Tak peduli telapak kaki yang telah lecet bahkan berdarah saat kerikil tajam menyentuh. Yang  difikirannya hanya sulli. Menyelamatkan gadis itu dari rasa sakit.

Nafasnya memburu hebat saat tubuhnya sampai di resort. Sangat menguras energi dan perasaan. Semua orang menatap aneh dan bingung dengan tingkah kyuhyun yang datang berlari tanpa mengunakan alas kaki serta seluruh tubuh basah. Tidak peduli. Yang di inginkan adalah obat. Tak ada waktu memikirkan hal yang tak berguna.

___

Taksi berdecit di depan halte. Kyuhyun datang membawa obat serta jaket tebal untuk sulli. Ia bahkan lupa kalau tubuhnya sendiri masih dalam keadaan basah tak berdaya. Jalannya semakin cepat ke arah sulli. Berharap keadaan gadis itu tak bertambah parah.

Dan hembusan nafas lega pun terdengar dari kedua bibir kyuhyun. Tubuh sulli sudah sedikit tegap. Ia duduk di temani ahjumma tadi berbincang meskipun wajahnya masih pucat.

“ Minumlah dulu,” ucap Kyuhyun menyodorkan obat dan air ke arah sulli.

“ Kyu gomawoyo,” lirih Sulli merasa bersalah tatkala melihat keadaan mengenaskan kyuhyun.

Ahjumma di samping mereka hanya terdiam seraya tersenyum. Terharu melihat pengorbanan besar kyuhyun pada wanita di sampingnya ini. Sangat jarang laki-laki seperti kyuhyun yang rela melawan hujan dan jarak.

“ Kalian pasti saling mencintai”

Perkataan ahjumma membelalakan mata kyuhyun. Mengunci bibirnya. Dalam hati ada sedikit harapan jika narasi itu nyata. Tapi tidak untuk sulli. Ia tidak mendengar apa yang ahjumma katakan. Sulli hanya sibuk menenggak butiran-butiran obat yang terhitung banyak. Pandangan kyuhyun beralih ke sulli. Ia kecewa saat wanita itu tak merespon kata-kata ahjumma. Entah kenapa hatinya sedikit teriris pilu.

****

         “ Kyu aku pergi keluar sebentar ne?”

“ Heeemm,” jawab kyuhyun yang masih meringkuk lemas di sofa. Selimut tebal menutupi seluruh bagian inci tubuhnya.  Lemah terasa karena kejadian sore tadi.

Malam pekat dengan samar-samar wangi hujan yang masih tersisa memberikan efek udara semakin segar. Tak henti-hentinya paru-paru sulli menyuplai oksigen segar. Yah, dia menyukai semua yang ada. Menikmati seluruh keajaiban Tuhan.

Tapi langkahnya terhenti tatkala melihat laki-laki bertubuh tinggi menatap teduh gelombang pantai. Laki-laki itu sesekali melemparkan kerikil ke arah laut. Entah apa yang dilakukannya. Dia seakan ingin mengeluarkan beban yang di pendam.

Rasa ingin tau sulli mengelitik. Sesekali langkahnya maju mundur mendekati namja itu. Dan akhirnya ia putuskan pergi meninggalkan namja itu. Tapi belum sempat tubuhnya berbalik, mata namja itu lebih dulu menangkap wajah ingin tau sulli.

DEG. Jantung sulli berdebar kaget. Kaget saat mendapatkan tatapan tajamnya. Kaget menatap wajah tampannya. Ya, pria yang tak kalah tampan dari kyuhyun. Nyaris sempurna.

“ Apa kau juga liburan disini?” tanyanya ramah.

“ Ahh ne, aku dari seoul.”

Namja itu hanya membalas dengan senyuman yang teramat manis. Senyum yang bisa menggoyahkan hati wanita termasuk sulli. Mata sulli sesekali mengerjap mencoba menetralkan jiwanya. Menarik nafas dalam-dalam untuk menghilangkan rasa gugup.

“ Aku pergi dulu, ini sudah terlalu malam” ucap Sulli berusaha menghindar.

“ Kalau begitu lebih baik kita sama-sama aku juga sudah ingin pergi” ajaknya seraya melangkah mendahului sulli yang masih terdiam tak percaya di tempatnya.

____

Tubuh Kyuhyun sedikit menggeliat di sofa. Perlahan matanya mengerjap terbuka. Matanya kembali berputar mencari sosok yang tak pernah hilang dari pengawasannya. Dimana sulli fikirnya. Tapi kemudian ia teringat suara sulli yang ingin menghirup udara segar diluar. Pandangannya teralih pada jam yang melingkar di tangannya.  10 malam. Kemana gadis itu apa yang ia lakukan. Seketika kaki kyuhyun berlonjak dari sofa menuju keluar. Tak lupa meraih jaket yang tergantung rapi di dinding. Yah, siapa lagi kalau bukan untuk sahabatnya itu.

Langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat wanita yang sangat dikenalnya tersenyum senang seraya berbincang ramah dengan seorang namja tampan yang baru pertama kali ini dilihatnya. Secepat itukah sulli mengenal namja lain.

“ Jadi kau menginap disini? ah ya, Shim Changmin imnida.”

“ Choi Suli.” balas Sulli ramah. Tangannya meraih lembut telapak tangan Changmin. Senyuman merekah terlihat di bibir namja itu.

Sedangkan  Kyuhyun hanya bisa menatap nanar kegiatan mereka. Fikirannya semakin memberontak saat matanya melihat laki-laki itu menggenggam tangan Sulli. Sangat tidak rela. Genggaman wanita itu hanya di berikan padanya. Ingin rasanya  menyingkirkan paksa serta memukul namja itu. Jantungnya seakan tertusuk samurai. Menyakitkan. Jari-jari Kyuhyun mengepal keras mencoba menahan ledakan emosi ataupun rasa cemburu buta. Dia membenci laki-laki lain menggenggam tangan wanita itu. Sekarang ia mengerti perasaan sesungguhnya pada Sulli.

“ Kyu !!” pekik Sulli lantang seraya berlari kecil ke arah Kyuhyun yang di ikuti langkah Changmin.

“ Kajja hari sudah larut besok kita harus pulang,” ucapnya dingin seraya menarik lembut lengan Sulli. Derap kakinya meninggalkan Changmin yang hanya tersenyum simpul melihat tingkah Kyuhyun.

____

         “ Kyu tubuhmu panas. Apa kau sakit?” telapak tangan Sulli mendarat di dahi Kyuhyun.

Stamina kyuhyun memang sudah terkuras karna kejadian tadi. Ia bahkan tak kuat berjalan. Tapi sisa tenaga tetap ia kerahkan untuk mencari Sulli.

“ Aku tidak apa-apa, kau tidurlah.”

Anni, aku yang tidur di sofa kau tidur di kasur,” ucap Sulli memaksa.

Anni ! sudah sana,” bentak Kyuhyun pusing.

Arra arra ! Kalau begitu kita tidur di kasur. Otte?

Gleeek. Kyuhyun menegak ludah sendiri karna gugup. Ia sama sekali tidak menyangka wanita ini akan berucap lantang seperti itu. Akhirnya kyuhyun menyerah. Ia juga tidak bisa memaksakan tubuhnya. Tubuhnya benar-benar sakit sekarang.

 

****

Mata kyuhyun memandang kagum lukisan wajah polos  Sulli ketika tidur. Dia benar-benar cantik. Tepat ketika bola matanya menangkap bibir Sulli, tiba-tiba jantungnya berdebar hebat. Jiwanya berdesir. Rasa hatinya  mengelitik mendekat. Perlahan-lahan tubuh Kyuhyun mendekat ke arah wanita yang tidur disebelahnya hingga berjarak hanya lima jari. Menyentuh lembut lekukan – lekukan wajah mungil gadis itu.

Ia mencium hangat dahi Sulli. Namja itu tidak akan mencari kesempatan pada saat seperti ini. Ia bukan namja bajingan. Sekarang jawaban teka-teki hatinya benar-benar terungkap.

“ Aku menyayangimu Sulli-ya.”

 

TBC`

One thought on “To the last [ Part 4 ]

  1. Kayaknya bakal saingan ma changmin nich….

Leave a comment