To the last [Part 12] Final

Image

 

Author  : Midnight Fairy

  • Fb    : weny Zumariiya
  • TW  : @wenyZumariiya

Length : Chaptered

Genre  : Friendship, romance, Hurt

Rating  : PG – 15

Cast(s) :

– Cho Kyuhyun

– Choi Sulli

BACKSOUND :: In Heaven – JYJ

 

HAPPY READING !!

Hingga akhir..

Tidak  ! Cintaku tak akan berakhir.

__

Sahabatku, Choi Sulli.

Gadis keras kepala, manja dan bodoh.

Sulli-ya, ini surat pertama dan terakhir yang aku tulis untukmu. Kau tau sendiri, aku bukan namja yang pintar berkata indah. Lagipula untuk apa merayu. Bukankah semua yeoja akan luluh hanya dengan tatapanku. Karna aku seorang Cho Kyuhyun.

Cih ! aku tau kau akan tertawa.

Huum Sulli. Apa kau ingat pertama kali bertemu ? Dihari itu aku mulai mempercayai takdir. Takdir indah yang mempertemukan kita. Kau benar-benar cantik dengan kuncir kuda itu. Pipi gelembung dan rona merah wajahmu. Dan saat itu, pertama kalinya aku bertemu gadis kecil sekuatmu. Aku bahkan jauh lebih lemah dibandingkan semua yang kau alami. Kau hebat Sulli.

 

Dan takdir juga yang memisahkan kita. Delapan tahun waktu yang sangat lama menunggu. Berharap bertemu kembali dengan teman semasa kecil. Dan akhirnya Tuhan masih memihak padaku ! Bisa melihat wajah cantimu itu lagi, rasanya seakan menang 10 ronde berturut-turut dalam games. Tapi perasaan itu seketika hancur, saat kau tak mengenaliku. Melupakan namaku. Marah, benci, kesal semua bercampur aduk. Bagaimana bisa kau melupakan aku eoh ?!

 

Tapi hatiku sedikit demi sedikit luluh, saat kau tanpa lelah mengejarku. Wanita keras kepala. Dan ketika tubuhmu tumbang di depan mataku, dunia serasa runtuh. Aku tak tau harus bagaimana. Batin ini benar-benar cemas menunggu kepastian uisa-nim. Dan Choi ahjumma datang dengan wajah teduhnya. Ia memohon memintaku menjagamu dan melindungimu. Itu pertama kalinya orang lain mempercayai seorang Cho Kyuhyun yang nakal. Bukankah itu juga takdir indah bisa menjadi malaikat untukmu ?

 

__

 

 

Tapi, saat laki-laki lain masuk dalam kehidupan kita, perasaan aneh itu muncul tiba-tiba. Entah berasal  dari mana emosi itu. Yang pasti tanganku tak pernah berhenti mengepal menahan marah. Melihat laki-laki mengenggam tanganmu, melihat laki-laki lain tertawa bersamamu dan melihat wajah berbinarmu memandangnya. Hatiku sakit. Tak rela. Senyum dan kehangatanmu hanya untukku. Cukup hanya aku yang merasakannya.

 

Cinta !

 Kata-kata bodoh itu akhirnya mendatangiku. Mendobrak paksa pintu hatiku. Dan benar ! Ternyata aku mencintaimu. Mencintai sahabatku sendiri.

Apa kau kaget ? Aku bahkan seribu kali lebih kaget berhadapan dengan rasa itu. Berjuta-juta kali aku berfikir hingga kepala ini akan pecah. Pengecut ! Bodoh ! Kau boleh menghujaniku dengan sumpah serapah itu. Tapi aku tak bisa mebohongi hatiku Sulli.

Aku mencintaimu…

Jadi, tidak bisakah kau jangan menggenggam namja lain ?

 

Ketika semua orang bertanya tentang hubungan kita, kau selalu menegaskan jika hubungan ini tak lebih dari persahabatan indah. Mendengar itu, rasanya tamparan keras tepat dipipiku.

Konyol ! Semakin lama aku membenci kata-kata itu. Karna kata itu, batinku tersiksa. Hatiku terpenjara menahan perasaan ini. Menyakitkan ketika cinta ini harus diam karena terbingkai kata persahabatan. Bisakah kau melihatku sebagai laki-laki disisimu ?

Aku menyayangimu dan mencintaimu. Harusnya itu yang kukatakan. Dunia bahkan mengetahui itu tapi kau tidak.

 Haruskah aku berteriak hingga suaraku sumbang agar kau tau aku mencintaimu ?

 

Tolong  jangan menyalahkan dirimu. Ini semua salahku. Salahku yang terlalu berharap lebih dan menodai persahabatan kita. Salahku yang tak bisa mengatasi setan munafik ini.

Kau tau kenapa hingga saat ini cintaku tetap diam ?

Membiarkan bibirku terikat erat oleh kata-kata cinta itu. Semua karena aku tak ingin kau terbebani. Ini rasaku, ini kesakitanku. Cukup aku yang terluka. Biar aku yang menanggung semua penderitaan sialan ini.

 

__

 

Dulu ketika mendengar kaupergi bersama sunbae, saat itu aku benar-benar marah. Kau tak boleh pergi ! Aku egois Sulli, aku tau itu. Tidak pernah ingin membiarkan namja lain merangkulmu. Tidak ! jangankan merangkul, meresap harum tubuhmu melalui udara pun tak boleh.

Menunggu dan menunggu seperti gelandangan. Hanya itu yang bisa kulakukan hingga tubuhku lelah dan sakit. Dan saat membuka mata, melihat kembali wajah polosmu disisiku itu keajaiban terindah. Mendengar kau mengkhawatirkan aku meski di dalam mimpi, itu harapan.

Kau berkata jangan sakit ? tapi hatiku terlanjur sakit Sulli.

Jadi aku mohon, jangan sunbae, jangan siapapun. Aku takut suatu saat tubuh dan hatiku lelah.

 

Sakit. Rasa sakit ini menusuk tepat dijantungku saat melihat namja itu dengan bebasnya menyatakan cinta. Sedangkan aku, harus mati-matian mengigit lidah menahan perasaan.

 

Sungmin pernah mengatakan, jika cinta itu harus memilih. Ungkapkan atau lupakan. Demi Tuhan itu pilihan tersulit dalam hidupku. Jika aku ungkapkan, apa kau akan berubah ? menjauhiku atau bahkan pergi dari sisiku ?

Aku tak sanggup membayangkannya. Jantungku seakan diremas hanya dengan membayangkan kejadian itu.

Lupakan. Melupakan wajahmu, melupakan senyummu. Bahkan, jika suatu saat penyakit amnesia dan alzaimer itu menghampiriku, atau pergi sejauh mungkin. Hal itu tak akan pernah terjadi. Hati ini akan tetap mengingatmu dengan sempurna Sulli-ya. Jadi aku harus bagaimana ? Apa tidak ada pilihan lain ?

Dan lagi-lagi menelan bulat-bulat rasa sakit dan cinta ini sendirian. Tidak apa-apa, sungguh tidak apa-apa.

 

Sedikit demi sedikit hatimu mungkin mulai luluh pada namja lain. Gadis kecil ini jatuh cinta. Gadisku mencintai orang lain. Kenyataan pahit yang tak bisa ku terima. Kenyataan kau berciuman dengan sunbae, menjadi kekasihnya, semua bohong kan ? Tolong katakan itu bohong !

Demi apapun ingin sekali rasanya membunuh diriku sendiri didepan kalian. Aku tak sanggup Sulli, benar-benar tak sanggup. Ini terlalu menyakitkan. Cintaku lebih besar darinya !

Aku berjanji akan menjadi langit untukmu. Aku berjanji akan memberikan cinta yang tak dapat terhitung. Tapi kenapa kau memilihnya ?

 

Aku lelah Sulli. Hati dan tubuh ini semakin lelah. Telinga dan hatimu tak pernah mendengar. Tapi sekeras apapun aku berusaha memalingkan wajahku darimu, sekeras itu pula hati ini menolak, memberontak untuk pergi darimu.

 

Sulli mianhae, jeongmal mianhae menyakitimu. Melontarkau ucapan sialan itu. Demi Tuhan kata-kata itu bahkan lebih menyakiti diriku sendiri. Membelah urat nadiku sendiri. Karna itu aku pergi. Berharap kau bahagia dengan pilihanmu. Munafik ? tidak apa-apa demi kau aku rela menjadi segerombolan bodoh orang munafik. Lagipula, aku tak bisa melihatmu direngkuh namja lai. Mungkin saat itu aku berharap Tuhan membuat mataku buta. Tapi jika seperti itu, apa kau kan kembali kesisiku ? meski dengan rasa kasihan ?

 

Tapi sekarang aku tak peduli lagi. Tidak peduli tentang cinta atau keinginan. Hal terpenting adalah kau Sulli. Choi Sulli sahabatku. Satu-satunya gadis tercantik di hidupku. Jangan pergi Sulli, aku berjanji akan menebus semua kesalahanku.

Entah setan apa di otakku hingga membuat surat seperti ini. Mianhae Sulli, aku hanya ingin kau tau. Sekali lagi jangan menyalahkan dirimu, semua salahku.

 

Chagi. Bisakah aku mengucapkan kata-kata itu sekali saja ?

Tidak. Dua kali. Ah tidak ! Demi apapun aku ingin mengucapkan itu hingga mulutku tak bisa lagi bersuara, hingga nafasku tak lagi berhembus, hingga mataku tak bisa lagi memandang langit.

 

Chagiya… Chagiya… ! Benar-benar kata-kata yang indah bukan ?

 

            Saranghae nol saranghae …

Menyebut itu saja rasanya hatiku akan meledak karna bahagia.

 

Kau lihat bangau kertas usang itu ?

itu bangau yang kubuat untukmu 11 tahun lalu. Hingga sekarang masih kusimpan.

Bangau itu pertanda harapan. Harapan terbesarku adalah kebahagianmu. Harapan terbesarku adalah melihatmu kembali tersenyum dan bercahaya layaknya mentari pagi.

Sulli jika kau membaca surat ini, itu artinya aku berhasil. Kau kembali. Kau tidak akan pergi.

Tapi, tapi sebenarnya aku berharap surat ini tak sampai di tanganmu. Jika hal itu harus terjadi, itu artinya aku harus pergi. Tuhan terlalu baik padaku hingga mebiarkan aku berada disisi-Nya untuk melindungimu, meskipun dari jauh. Dari tempat terindah disana.

 

Aku mohon jangan menangis ! tolong jangan menangis.

Kelemahanku adalah saat melihatmu menangis. Aku takut saat itu aku tak bisa berada disisimu, aku takut laki-laki lain menghapus air matamu. Jadi jangan menangis Chagi. 

Jika kau merindukan aku, tutup kedua matamu. Saat itu aku akan disana memelukmu erat.

 

 

Sulli … Aku mencintaimu.

Mencintai hingga akhir.

Tidak ! mencintaimu tak kan pernah berakhir.

Aku tidak peduli kau mencintaiku atau tidak

Tapi jangan lupakan aku. Itu hukuman untukmu. Kau harus mengingatku, mengingat pernah mengenal Cho Kyuhyun yang tampan.

           

            Saranghae Sulli-ya.

            Saranghae bidadariku.

            Saranghae sahabatku.

 __________________________________

 

Nafas Sulli memburu hebat. Cairan hangat manik-manik bola matanya terus mengalir deras  membasahi tanpa henti. Bibirnya bergetar ketakutan. Kyuhyun ! Selama ini namja itu sakit. Selama ini namja itu terluka. Dan dia sama sekali tak peduli, tak mengerti. Hati dan telinganya tuli tentang perasaan tulus Kyuhyun. Demi Tuhan ini seribu menyakitkan dibanding operasi-operasi yang dialami.

Wajah Sulli terhenyak tak percaya mendapati kenyataan pahit yang tak pernah ia sadari. Tubuh Sulli terus menegang hebat. Bodoh. Berjuta kali ia terus menyalahkan diri. Tidak, ini tidak mungkin terjadi. Kyuhyun tidak akan pergi. Ia menggelang tak percaya. Dunia wanita itu seakan runtuh.

“ Kyu dimana ? Dimana Kyuhyun !” Sulli berteriak histeris mencari sosok itu. mengerahkan seluruh tenaga yang ia punya untuk bangkit mencari laki-laki itu. Tapi percuma, tubuhnya benar-benar masih lemah.

Eomma. Ini tidak benar kan ? Kyu tidak pergi kan ? Kyu kemana !”

Hening. Eomma Sulli terdiam menangis. Mengigit bibirnya menahan isakan. Ia tak sanggup mengatakan semua. Ia tak bisa menjelaskan meski hanya satu kata. Semua mata merunduk menangis. Mereka hanya bisa membungkam rapat bibir.

Melihat itu, hati Sulli semakin tercekam. Apa yang terjadi ? Kenapa dengan semua orang ?

Rasa sakit yang pernah di rasakan Kyuhyun dahulu secepat kilat menjalar di hatinya. Sulli meremas dadanya menahan sakit. Sesak. Nafasnya seakan terputus.

“ Kenapa semua diam ? Tolong jawab aku. Aku mohon.” Lirih Sulli terisak. Gadis itu mencengkram  erat tepi kain di sisinya.

“ Minnie… Jebal.” Ia memelas meminta penjelasan pada Sungmin. Menatap laki-laki itu dengan penuh air mata.

“ ARGHHHHHH ! Apa ini ! Apa kalian anggap aku bodoh ? Kyuhyun tak akan pergi !” teriak Sulli frustasi. Sekali lagi ia mencoba menegakkan rangka tubuh itu meski tertatih. Tak peduli lagi rasa sakit. Tak peduli lagi energi yang telah hilang. Yang ada di otaknya hanya Cho Kyuhyun. Sulli terus berusaha berdiri meski dengan susah payah. Menepis tangan siapa saja yang mencoba menghalanginya.

BRUG. Tiang infuse terjatuh tepat di sebelahnya. Sontak tubuh Sulli ikut terjatuh terjengkang mengenai lantai. Tapi wanita itu tak peduli. Terserah rasa sakit akibat operasi, terserah rasa perih akibat terjatuh. Ia bahkan tidak menghiraukan teriakan dan tangisan eomma dan orang-orang disekitar yang mencoba menenangkannya.

“ Tidak, tidak mungkin. Kyu, ini bohong ! KALIAN BOHONG !” Lagi-lagi isakan Sulli membahana ke seluruh ruangan. Gadis itu meraung ketakutan. Ia melepas paksa saluran infuse di tangan yang menghalanginya.

“ Sssshhh.” Sedikit ringisan keluar dari sela-sela bibirnya.

Chagiya jebal jangan seperti ini.” Eomma Sulli berusaha menenangkan Sulli dengan pelukan. Percuma. Gadis itu melepas paksa tanpa suara.

Pandangan Sulli tersamar karna air mata. Ia bahkan tak tau mana arah yang benar untuk melewati pintu ruangan ini. Terseok-seok meyeret paksa kakinya. Sedangkan keluarga, sahabat dan kekasihnya hanya bisa pasrah seraya menatap pilu tubuh lemah Sulli yang berusaha berjalan.

BRUG ! Sudah ke 5 kali tubuh Sulli terjatuh. Lutut putih gadis itu bahkan telah membiru terkena hantaman lantai. Tidak. Ia belum menyerah. Dengan menangis ia masih tetap mengerahkan sisa-sisa tenaga. Bahkan jika harus berjalan menggunakan kedua tangan. Miris. Semua orang menatap pilu keadaan Sulli.

Changmin tak tahan lagi melihat Sulli. Bagaimanapun juga ia masih berstatus kekasihnya. Ia datang dan memeluk erat gadis itu. mencoba menghentikan tingkah Sulli. Mata Changmin bahkan tak luput dari air mata.

“ Sulli aku mohon. Berhenti.”

Oppa lepas. Kyu akan marah. Dia tidak suka aku di peluk namja lain. Jangan sampai Kyuhyun sakit lagi.” Ucap Sulli gemetar. Tangannya menepis pelan tubuh Changmin untuk menjauh. Changmin tercekat tak percaya. Tubuhnya membatu di depan gadis yang masih terus menangis ini. Sekarang ia sadar. Sangat sadar telah menjadi tembok cina bagi Kyuhyun dan Sulli.

“ Sulli tenanglah. Jika Kyuhyun melihatmu seperti ini, ia akan lebih sakit.” Sungmin mendekati Sulli yang masih meringsut di lantai, berjalan menggunakan tangannya.

“ Aku akan mengantarmu ke Kyuhyun,” tambah Sungmin seraya meraih bahu Sulli yang masih gemetaran.

_o0o_

@ ICU

Di sudut ruang itu terlihat seorang pria tertidur lemas. Wajah putihnya kini berubah menjadi putih pucat. Pria itu berbaring dengan penuh alat-alat medis di tubuhnya. Terdengar suara alat detak jantung memenuhi ruangan tenang itu.

——Flashback——

Sebelum  memasuki ruangan operasi, Kyuhyun memberikan sebuah surat dan bangau kertas kecil kepada Ny. Choi. Entah, tapi perasaan Kyuhyun saat itu sangat berat. Ia beberapa kali mengedarkan pandangan menatap satu persatu wajah di sekitarnya.

Ahjumma jika terjadi sesuatu padaku, berikan ini pada Sulli.”

Ny. Choi terdiam. Ia menangis menatap wajah Kyuhyun. Wanita itu seketika memeluk tubuh Kyuhyun sangat erat seolah tak ingin di rampas.

“ Tolong jangan berkata seperti itu. Kau sudah ku anggap anakku sendiri.” Lirih Ny. Choi seraya meregangkan pelukannya. Mengusap lembut pipi Kyuhyun. Dan laki-laki didepannya hanya tersenyum penuh arti. Ia mengangguk pelan seraya berjalan ke arah pintu ruang operasi.

___

Uisa-nim pendonor terlalu banyak mengeluarkan darah.”

“ Tambah kantong darahnya.”

“ Tapi uisa stock kantong darah kita tidak cukup. Lagi pula pasien juga membutuhkan lebih banyak darah.”

Dokter terdiam ia terus berfikir keras mencari pilihan lain. Dua manusia yang sama-sama membutuhkan penanganannya.

“ Hubungi Palang merah.”

`Flashback End-

___

 

Sebuah kursi roda berhenti tepat dipintu ruangan ICU. Gadis itu berusaha sekuat tenaga menahan gejolak emosi hatinya. Jemarinya mencengkram keras tepi pinggiran kursi. Ya, sampai dengan sekarang mata gadis itu tak berhenti mengeluarkan cairan bening. Tubuhnya bergetar tapi bukan kedinginan. Ia takut. Benar-benar takut melihat malaikat pelindungnya kini terbaring lemah di ruangan penuh aroma obat itu.

Perlahan-lahan Sulli berdiri mencoba mendekati tubuh itu. Ia menopang tubuhnya sekuat tenaga untuk menghampiri Kyuhyun yang masih terbaring tak berdaya. Tapi seketika, tubuh Sulli hampir goyah saat mendapati keadaan Kyuhyun yang miris dengan banyak alat-alat medis yang tertancap di tubuh laki-laki itu. Sulli membungkam bibirnya dengan telapak tangan, mencoba mengecilkan volume isakan.

“ Kyu kau bodoh. Siapa yang menyuruhmu seperti ini? Ayo bangun.” Lirih Sulli seraya menggoyang lemah lengan Kyuhyun. Mencoba menyadarkan pria ini.

“ Cho Kyuhyun bangun, aku mohon. Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. Jangan pergi.” Sulli terus memohon dan menangis berharap Kyuhyun mendengar perkataannya.

“ Kyu… Jangan pergi. Kenapa harus kau yang selalu sakit ? Kenapa selalu aku yang dilindungi? Apa kau tak pernah menyayangi dirimu sendiri ? Pabo ! Kau benar-benar pabo.”

“ Kyu aku tau kau mendengar.” Perlahan-lahan volume suara Sulli memelan. Hanya ada tangisan dari nya. Gadis itu tak bisa lagi berkata-kata. Ia menggenggam erat jemari Kyuhyun, tak ingin melepaskannya.

Pelan-pelan terlihat gerakan tangan Kyuhyun. Laki – laki itu kembali sadar. Dengan mata sayu ia melihat gadis yang sangat ia cintai telah berdiri didepannya dengan tangisan. Tapi, bibir Kyuhyun tak bisa bergerak. Ia hanya dapat melihat samar – samar wajah Sulli.

TES. Dua tetes air mata kembali turun. Kyuhyun menangis terharu dapat kembali melihat Sulli. Menyadari itu, sontak Sulli berlonjak. Ia memeluk Kyuhyun dengan rasa rindu yang memuncah.

“ Kyu. Jangan tinggalkan aku.” Ucap Sulli seraya memeluk tubuh Kyuhyun yang tak bergerak sama sekali.

“ Aku juga mencintaimu Cho Kyuhyun. Dan sekarang aku menyadari itu.” Sulli kini beralih menatap lekat mata Kyuhyun. Dalam tangisnya ia bersumpah akan mencintai pria ini. Bersumpah tidak akan pernah menyakitinya.

Kyuhyun tersenyum. Dengan lemah ia membungkam bibir Sulli dengan telunjuknya. Menghentikan kicauan Sulli tentang cinta. Tapi senyum Kyuhyun hilang. Tetesan air matanya kembali mengalir. Entah ada perasaan aneh di hati laki-laki itu. Perasaan pilu yang teramat dalam. Jangan sekarang, Aku mohon.

“ Aku mencintaimu Sulli-ya.” Kyuhyun berbicara tanpa suara. Dengan sekuat tenaga ia membuka bibirnya.

CUP. Sulli mencium lembut bibir pria itu. Melumat tanpa tenaga bibir Kyuhyun yang pucat. Kecupan bercampur tangisan. Air mata keduanya menjadi saksi. Lima menit mereka masih tak bergeming. Entah, terasa ada firasat aneh yang membuat mereka tak ingin melepas satu sama lain.

Perlahan mata Kyuhyun kembali mengatup sempurna. Tangan Kyuhyun lemas. Suara alat detak jantung yang tak lagi berirama. Sulli menyadari itu. Tapi ia berpura-pura bodoh. Gadis ini tak rela, benar-benar tak rela orang yang ia cintai pergi.

“ Kyu ….” Sulli melepas ciumannya dan menatap pilu wajah Kyuhyun yang tertidur dengan tenang seraya tersenyum.

“ Jangan tersenyum seperti itu. Bangunlah !” Sulli memekik mencoba kembali membangunkan Kyuhyun. Ia terus menggoyangkan tubuh laki-laki didepannya ini.

“ Kyu ! Bangun !” Sesak. Seluruh air mata telah mengalir deras hingga rongga dadanya. Jangan pergi, tolong tetaplah disini. Sulli meringsut lemah dilantai. Pandangan gadis itu sayu dan menghitam. Sekelebat bayangan wajah dan senyum Kyuhyun nampak jelas di mata nya yang tertutup.

_______(((o0o)))_______

– one years later-

 

Seorang yeoja berjongkok dipantai membiarkan dress yang ia kenakan basah. Ia terus saja meletakan bagau-bangau kertas itu. Membiarkan bangau kertas berwarna-warni terbawa ombak tenang pantai Jeju. Sesekali ia tersenyum manis menatap beberapa bangau kertas yang telah menjauh.

“ Sulli.” Suara lembut laki-laki mengalihkan perhatiannya.

Oppa.” Sulli tersenyum mendapati seseorang yang pernah menjadi kekasihnya ini mengunjunginya. Bagaimanapun ia pernah mengukir kisah bersama Changmin.

Changmin membalas senyuman Sulli. Ia berdiri sejajar di sebelah wanita ini. Memandang kedepan laut biru tak berbatas.

“ Apa kau tak ingin pulang Sulli ?”

“ Pulang ? Ini tempatku oppa. Aku pernah bermimpi tinggal seumur hidup disini.”

“ Apa kau merindukannya ?”

“ Setiap detik.” Sulli menatap balik Changmin. Memberikan seulas senyuman indah. Changmin menatap iba wajah gadis itu. Tak pernah terbayangkan jika gadis ini akan mengalami kisah seperti ini. Wanita yang benar-benar kuat.

“ Jangan menatapku seperti itu oppa. Aku tidak akan menangis. Kyu bilang ia tidak suka aku menangis. Ia takut jika namja lain menghapus air mataku. Jadi aku berjanji tidak akan menangis hingga nanti bertemu dengannya.”

“ Aku akan disini menunggu saat itu tiba. Jika semasa hidupnya hanya untuk mencintaiku, sekarang aku yang akan mencintainya seumur hidup. Ah tidak ! Meski ragaku tak lagi hidup. Aku bahagia cukup dengan seperti ini.”

`EPILOG`

—–Sulli’s dream—-

 

Sulli duduk tenang seraya menatap teduh ombak pantai. Senyuman manis selalu tersungging di wajahnya. Ia menunggu. Gadis itu tak pernah lelah menanti.

“ Apa kau sudah lama mengungguku ?” Seorang namja tampan telah duduk tepat disampingnya. Seketika wajah Sulli berputar mengahadap sumber suara. Ia tersenyum lebar memandang pria tampan dengan tubuh yang tampak bercahaya.

Diam. Tak ada jawaban yang terlontar. Gadis itu hanya menurunkan kepalanya merebah tenang di bahu laki-laki disebelah. Meresap aroma wangi candu dari tubuhnya. Kehangatan yang sejak lama ia rindukan.

“ Kenapa baru datang ? Aku sangat merindukanmu.”

Jinjja?”

“ Humm. Kyu apa kau akan pergi lagi ?”

“ Aku tak pernah pergi Chagi.

 Aku mencintaimu,” ucap Sulli masih tetap merebah nyaman di bahu Kyuhyun.

Nado.”

“ Bohong. Kau bahkan tak pernah mengatakan itu.”

Kyuhyun memalingkan kepalanya menghadap gadis disamping yang berbantal bahunya. Ia tersenyum manis penuh kasih pada Sulli. Perlahan ia mendekati wajah Sulli tanpa mengganggu aktivitasnya. Ia mencium lembut bibir Sulli. Meresap manisnya bibir gadis itu. Dan Sulli mengerti. Ia mengatup perlahan matanya seraya membalas ciuman Kyuhyun.

Saranghae. Neomu saranghae..”

 

`END`

4 thoughts on “To the last [Part 12] Final

  1. Sediiiiiiiih………

  2. critanya kren, aku suka. Mian, aku bru kmen d akhr part. Soalx aku bngung mau kmen apa d tiap partx. Over all, storynya kren bnget. D tnggu story kyu sulli slnjutnya ^^

  3. Nonaaa magnae lagi sakit kepala. Jadi iseng2 baca ff lama yang bikin ane kejer.

    Saat dulu baca part ini sumpah sakitnya nyelekit samppe ke ubun2. Beruntung tadi ane ngeracak doank pas baca ulang wkwkw.

    *itu sama aja woii!*

Leave a comment