To the last [Part 11]

Image

 

HAPPY READING !!

“ Aku tak pernah meninggalkannya, dia yang meninggalkanku !” Suara Kyuhyun tak kalah tingginya. Benar, sampai saat ini hatinya tak pernah pergi meninggalkan Sulli.

BUG. Lagi-lagi laki-laki itu memukul lemah pipi Kyuhyun. Perlahan darah segar sedikit keluar dari sela-sela sudut bibir Kyuhyun.

“ Sulli Sekarat !” Teriakan lantang kembali terdengar. Air mata Sungmin perlahan menetes.

“ Bahkan di saat sakit, ia masih menunggumu pulang. Menunggu kedinginan di depan pintumu. Apa kau masih ingin menyembunyikan diri Kyu ?”

BRANG! Jantung laki-laki itu tersetak mendengar penuturan menyakitkan Sungmin. Ini pasti bohong ! Tidak mungkin.

“ Jangan bercanda ! Sekarat apa maksudmu !” Kali ini emosi Kyuhyun yang tak terkontrol. Ia meremas marah kerah baju Sungmin. Rahangnya mengeras emosi.

“ Sejak kapan aku bercanda Kyu. Sulli sekarat, ia koma.” Suara Sungmin memelan dan  bergetar menahan tangis itu pecah. Ia merunduk pasrah menerima perlakuan Kyuhyun.

Kyuhyun terdiam. Lututya lemas. Perlahan-lahan energinya hilang. Ia terduduk tak berdaya, seolah kerangka tubuh itu melebur. Laki-laki itu menggeleng tak percaya mendapati kenyataan yang tak pernah ia inginkan. Ini mimpi ? Berharap ini mimpi buruk !

“ Ini salahku, salahku ! ARGHHHHH !” Kyuhyun mengerang marah seraya meremas erat rambutnya. Melampiaskan emosi pada tubuhnya sendiri. Tetesan-tesan air mata tak mungkin di bendung membayangkan gadis yang sangat dicintainya kesakitan.

“ Kyu…” Perlahan tubuh Sungmin mendekat dan memeluk Kyuhyun yang masih terisak di tanah. Sungmin benar-benar tak tega melihat sahabatnya ini menyakiti dirinya.

“ Tenanglah, Sulli yeoja kuat.”

“ Aku takut Minnie, aku sangat takut. Jika terjadi apa-apa padanya, semua salahku. Bodohnya aku meninggalkannya. Dia pasti ketakutan sekarang.” Suara Kyuhyun semakin parau. Cairan bening itu terus mengalir deras di sela-sela kelopak mataya. Gemetaran. Tubuhnya tak dapat lagi di control.

Aniyo Kyu, ini bukan salahmu. Kau juga tersakiti disini.”

“  Ani ! Aku boleh sakit tapi jangan Sulli.” Kyuhyun melepaskan rangkulan Sungmin. Ia menggeleng pelan, tak menerima kenyataan ini. Nafasnya tersengal-sengal mengatur emosi yang bercampur sempurna.

“ Aku harus pergi. Sulli pasti menungguku.” Lutut Kyuhyun menegak mengerahkan sisa-sisa tenaga untuk kembali ke tempatnya semula, sisi Sulli. Laki-laki itu berjalan terseok-seok melangkah mendekati jalan raya. Mencari kendaraan apa saja yang bisa membuatnya sampai ke Seoul.

TIIINN ! Suara lengkingan mobil tak menghentikan langkah Kyuhyun. Dalam fikirannya hanya ada Sulli. Entah, seluruh otak Kyuhyun seakan hampa. Ia bahkan tak mengerti jalan mana yang benar untuk dituju. Tatapan laki-laki itu kosong dan masih tak berhenti mengeluarkan air mata. Ia hanya mengikuti kemana tubuh rapuhnya pergi.

“ Kyu !!” Teriak Sungmin histeris. Ia menarik paksa lengan Kyuhyun. Menghentikan tingkah konyol laki-laki itu.

“ Jika kau seperti ini, bukan hanya Sulli yang sekarat tapi kau !” Sungmin benar-benar tak tahan lagi menghadapi sahabatnya ini. Ia mengerti semua kepiluan Kyuhyun. Tapi ia juga tak mengerti hal-hal gila yang Kyuhyun lakukan.

Kyuhyun terdiam. Batinnya tercekat saat kata-kata itu terucap. Benar. Ia harus menyelamatkan Sulli. Pandangan laki-laki itu beralih menatap Sungmin, memelas meminta kekuatan.

“ Aku sudah mengurus semua. Jadi tolong tenanglah sedikit saja.”

 

_______(((o0o)))_____

 

 

@ Seoul Sky Hospital

 

Kyuhyun berlari kesetanan menyusuri lorong rumah sakit. Kelam, hitam. Cahaya hatinya benar-benar hilang mendengar gadis yang dicintainya tertidur tak berdaya di sebuah ruangan steril. Ia bahkan tak mempedulikan tubuh yang lelah karna perjalanan. Tak peduli rasa lapar yang semakin mencubit lambung. Laki-laki itu berhenti di sebuah ruangan bersekat penuh kain didominasi warna putih.

Batin Kyuhyun terkoyak melihat gadisnya tertidur dengan wajah pucat di dampingi  tabung oksigen. Bibir laki-laki itu bergetar menahan isakan. Menangis ? Ya, air mata itu tak pernah habis jika untuk Sulli. Demi apapun, ia tak sanggup lagi melangkah. Semua rangka yang menopang seakan patah.

Uisa-nim, bagaimana dengan anak saya? Sudah hampir 3 hari ia seperti ini,” ucap Choi ahjumma memelas meminta penjelasan. Bagaimanapun, wanita ini lebih sakit dari siapapun. Wanita kuat yang tak pernah kehabisan kasih sayang untuk Sulli.

Dokter meghela nafas berat sebelum menjawab. Laki-laki setengah baya itu sangat mengenal Sulli sejak remaja. Bibir dokter seakan tak tega berucap. Berkali-laki ia hanya memainkan nafas.

“ Keadaannya sangat kritis. Beberapa minggu terakhir Sulli tak pernah datang untuk mencuci darah. Itu berakibat fatal untuk hidupnya. Pilihan terakhir, kita harus mencari donor yang tepat. Secepatnya.”

Ny. Choi tercekat. Ia merunduk menangis meratapi takdir anaknya. Secepatnya ? bukankah itu kata-kata yang bermakna menyakitkan. Jika tidak, apa yang terjadi pada Sulli ?

Sedangkan Kyuhyun tak tahan lagi. Ia bersandar pilu pada dinding. Membungkam bibirnya dengan kepalan tangan. Menangis sejadi-jadinya. Jangan pergi, jangan pergi. Tak henti-hentinya ia menyalahkan diri sendiri.

Perlahan-lahan pintu terbuka. Ny. Choi sedikit terkejut mendapati Kyuhyun dengan keadaan miris seperti itu. Pertama kalinya wanita itu melihat Kyuhyun menangis terisak. Dan sekarang ia sadar, betapa besarnya rasa kasih laki-laki ini.

“ Kyu, uljima. Sulli tak suka jika melihatmu seperti ini.” Ny. Choi memeluk hangat tubuh Kyuhyun yang bergetar. Mencoba menenangkan pria yang telah dianggap anaknya sendiri. Mengusap perlahan punggung Kyuhyun yang tak berhenti gemetaran.

“ Semua salahku ahjumma, Sulli seperti ini salahku.” Suara Kyuhyun parau. Laki-laki ini tak lagi mempedulikan harga diri. Terisak sejadi-jadinya.

Ani Kyu, semua salah ahjumma.”

Ahjumma, aku akan menebus semua kesalahanku.” Ucap Kyuhyun mantap seraya meregangkan pelukan Ny. Choi. Sedangkan wanita didepannya hanya terdiam tak mengerti. Ia hanya bisa mengerutkan dahinya bingung menatap Kyuhyun yang perlahan pergi.

SKIP-

“ Ny. Choi berita baik. Kita mendapatkan donor ginjal yang cocok.” Dokter berkata tenang dengan sedikit senyuman di wajah.

“ Ya Tuhan terima kasih ! Siapa malaikat itu uisa-nim ?!” Tanya Ny. Choi gembira. Hatinya tak henti-henti bersyukur. Manusia berhati malaikat.

“ Dia seseorang yang selalu di dekat Sulli, Cho Kyuhyun. Dia benar-benar namja hebat.”

“ Kyu…..” Ny. Choi tersentak tak percaya. Jadi ini maksud dari perkataan Kyuhyun kemarin. Terharu dan khawatir.

“ Kita harus secepat mungkin mengoperasi Sulli. Keadaannya semakin lemah.”

Ny. Choi hanya mengagguk pasrah menerima pernyataan dokter. Apa yang harus ia lakukan pada Kyuhyun ? Haruskah bersujud berterimakasih ? Sebesar itukah cinta Kyuhyun pada anaknya ?

Sedangkan Kyuhyun duduk tenang di dalam rumahnya. Menatap foto-foto kebersamaan mereka. Entah apa yang ia fikirkan. Sesekali ia tersenyum dan sesekali air mata menetes.

-hari operasi-

Dokter dan para suster sudah bersiap melakukan operasi. Tapi sebelumnya, Kyuhyun memberikan sebuah surat pada eomma Sulli. Wanita itu hanya bisa memandang Kyuhyun dengan mata berkaca-kaca. Ia tak tau harus berkata apa-apa lagi pada Kyuhyun. Terlalu banyak hal laki-laki itu berikan untuk Sulli. Hati dan tubuhnya semua dengan ikhlas ia berikan. Laki-laki mana yang bisa sehebat itu ?

Dengan mantap Kyuhyun memasuki ruangan operasi. Ia menghirup banyak oksigen di sekelilingnya mencoba menenangkan emosi aneh. Langkahnya berhenti di sudut ruangan tempat Sulli tertidur dengan tenangnya.

“ Bisa kalian tinggalkan kami sebentar saja ?” Pinta Kyuhyun dengan tetap memandang wajah Sulli. Ia menautkan jemarinya pada jari Sulli. Sudut bibir Kyuhyun tertarik sempurna, tersenyum manis.

“ Kau kedinginan eoh ? biasanya genggamanmu sangat hangat. Sulli, aku disini. Aku akan melindungimu hingga akhir. Jangan takut.”

“ Aku mencintai dahi lebar ini.” CUP. Kyuhyun mencium lembut wanita itu mulai dari dahi. Mencurahakan semua rasa rindu dan cinta hanya untuk wanita ini. Hanya Sulli.

“ Aku mencintai kelopak mata sipit ini.”

“ Aku mencintai hidung mungil ini.”

“ Aku mencintai bibir merah muda ini.”

“ Aku mencintai dagu runcing ini.”

Ciuman Kyuhyun terhenti. Terdengar suara getaran dari bibirnya. Perlahan cairan hangat itu kembali turun, menetes tepat di tepi tangan Sulli.

“ Aku mencintai seluruh yang ada pada dirimu. Aku mencintaimu. Sahabatku, bidadariku.” Ia tersenyum mengatakan itu. Kebahagian adalah saat Tuhan memberinya cinta pada gadis ini. Sekarang ia tak butuh apa-apa cukup Sulli bisa kembali.

Operasi dimulai. Kyuhyun dan Sulli sudah terbaring sejajar. Laki-laki itu kembali berpaling menatap wajah wanita di sebelahnya. Tak henti senyum itu mengembang, bertanda bahagia. Mata Kyuhyun perlahan sayu, efek bius. Para dokter dan suster telah bersiap dengan sejumlah peralatan medisnya.

( karna author gk ngerti istilah medis, lagipula males cari informasi jadi dicepetin ya ^^. Mianhae)

 

_o0o_

 

# 3 days later

Mata coklat yeoja itu mengerjap pelan. Cahaya silau menyeruak memasuki kornea matanya. Perlahan-lahan kelopak mata Sulli terbuka. Ia  melihat samar orang-orang di sekitar menatapnya sendu. Ada satu orang yang sangat ia nanti. Cho Kyuhyun. Sekelebat perasaan dan hatinya seakan melihat Kyuhyun tersenyum di sampingnya.

“ Kyu..” Ucapnya tanpa suara. Bahkan indera pendengar tak menangkap suaranya.

“ Kau sudah sadar chagi. Terima kasih Tuhan ! ” Ny. Choi memeluk bahagia anaknya yang masih terdiam dan terbaring. Dan Sulli hanya terdiam. Mencoba menetralkan semua kejadian. Sedetik kemudian ia baru menyadari jika telah ada di rumah sakit. Senyum Sulli merekah seketika. Wanita ini tak pernah melepaskan senyuman itu meski sesakit apapun.

Eomma… dimana Kyu ? tadi aku melihatnya.” Tanya Sulli seraya mengedarkan pandangannya mencari sosok laki-laki tampan itu. Hening, semua terdiam. Eunjung, Sungmin, dan Changmin hanya menatap sendu satu sama lain.

Chagi, istirahat dulu ne.” Eomma Sulli mencoba mengalihkan pembicaraan Sulli. Menggenggam tangan gadis itu.

Ani eomma. Tadi aku melihat Kyu. Dia dimana ? dia sudah pulang kan ? Dasar namja paboo! dia pasti berlibur kemarin.” Sela Sulli seraya mencoba menegakkan punggungnya. Entah darimana energi nya bisa pulih secepat itu.

Chagi..” Eomma Sulli hanya bisa mendesah pasrah pada anaknya itu. Menyerah. Wanita separuh baya itu mengeluarkan sebuah surat dan bangau kertas yang sudah sedikit lusuh. Menyerahkan kepada Sulli. Sontak Sulli hanya memincing bingung mendapati surat aneh tanpa nama ini. Dan lagi sebuah bangau kertas yang sering ia lihat di suatu tempat.

Mata coklat Sulli membaca seksama kata per kata surat di depannya. Tersenyum. Wanita itu tersenyum amat manis saat mengetahui siapa yang menulis surat itu. Tapi tiba-tiba Sulli terhenyak. Ia mengatup bibir yang menganga dengan telapak tangan, menahan teriakan keras. Jantungnya tersentak saat mengetahui kebenaran melalui tulisan ini.

TBC`

One thought on “To the last [Part 11]

  1. Kyu ga mati kan………?

Leave a comment