To the last [Part 10]

Image

Author  : Midnight Fairy

  • Fb     : weny Zumariiya
  • TW    : @wenyZumariiya

Length  : Chaptered

Genre    : Friendship, romance, Angst

Rating   : PG  – 15

Cast(s)  :

– Cho Kyuhyun

– Choi Sulli

– Shim Changmin

This Story’s original of my mine

HAPPY READING !!

Seumur hidupnya, hanya kali ini orang berkata merendahkan seperti itu. Dan orang itu bukan orang lain. Dia laki-laki yang dicintai Sulli tanpa sadar. Perih. Bahkan sekeras apapun isakannya tak bisa mengobati.

‘ Ini bukan kau Kyu. Cho Kyuhyun tak akan pernah merendahkan ku. Hatiku benar-benar sakit. Ini bahkan seribu lebih menyakitkan dibanding penderitaan takdir yang kualami.’

_o0o_

 

Tidak peduli takdir mengikrarkan bahwa kau takkan pernah menjadi milikku

Satu hal yang pasti, aku milikmu.

 

____

 

Sinar pekat mentari tak lelah menyusuri setiap centi ruangan tanpa terkecuali. Tak ada yang bisa menghalangi kecepatan cahaya benda panas ciptaan Tuhan. Termasuk laki-laki ini, meskipun  tirai  mendekap kamar, sinar itu masih tetap tak enggan merayapi tubuhnya. Kyuhyun masih terduduk lemas dikamar. Menenggelamkan wajah ke sela-sela lutut kokoh yang berubah rapuh. Membiarkan tubuh dan hatinya beristirahat total dari segala kebisingan dunia.

Sedetik kemudian wajah itu terangkat. Pandangannya menerawang kosong satu arah. Figura foto wanita cantik yang tersenyum lebar bersamanya. Choi Sulli. Hanya menyebut nama itu semua emosi bercampur sempurna. Keajaiban, keberuntungan, kebahagiaan, dan kesakitan.

“ Haaah.” Kyuhyun mendesah berat seraya mengatup pelan kelopak matanya. Pergi. Keputusan itulah yang ia ambil. Laki-laki itu bukan manusia munafik yang akan berpura-pura bodoh di depan wanita yang sangat ia cintai. Lebih baik menghilang daripada melihat Sulli bersama Changmin merangkai kisah indah mereka.

‘ Sulli-ya, jaga dirimu. Bahkan hingga detik ini aku masih mengkhawatirkanmu. Apa kau sudah makan, apa kau tidur nyenyak, apa kau rutin minum obat, jangan lupakan cek up tiap bulan, pakai pakaian hangatmu. Pertanyaan-pertanyaan tentangmu membuatku gila Sulli.’

Mianhae aku harap Changmin bisa menjagamu melebihi aku.’

 

 

_o0o_

 

 

`3 week later`

 

 

Diantara kerumunan banyak orang, yeoja itu mengedarkan pandangannya tanpa henti. Meneliti setiap wajah yang lewat. Mencari sosok yang telah lama hilang dan lenyap dari hidupya. Ya, Sulli. Gadis itu memang sempat terluka, tapi luka itu takkan membuatnya membenci orang itu. Cho Kyuhyun, sahabatnya yang entah dimana sekarang.

‘ Kyu kau dimana. Aku merindukanmu.’ Sulli mendesah pelan. Guratan  kesedihan nampak jelas. Ada rasa ngilu saat bibirnya berucap nama itu.

Chagi.” Suara lembut membuyarkan konsentrasi fikirannya. Sontak kepala Sulli berpaling lemas ke arah sumber suara yang sangat ia kenal.

Oppa.” Ucap Sulli singkat seraya tersenyum menatap Changmin. Senyum palsu. Wanita itu hanya tak ingin Changmin khwatir. Bagaimanapun juga mereka telah memiliki status lebih dari sekedar teman.

“ Kyuhyun masih tidak ada eoh ?”

“ ……….” Tak ada jawaban. Sulli merunduk terdiam. Tanpa harus dijelaskan, orang lain mengerti jika gadis itu mengkhawatirkan seseorang.

“ Sudah lebih dari 2 minggu ne. Apa mungkin dia pergi ke salah satu tempat teman kalian.”

“ Temannya hanya aku dan Sungmin. Dan aku tau jelas sifat Kyu. Ia tak pernah mau menyusahkan orang lain. Yang ada, dirinya sendiri yang malah di susahkan. Dia terlalu mandiri, manusia keras kepala.” Ada senyuman kecil saat Sulli berbicara tentang sahabatnya itu. Ia benar-benar merasa beruntung bisa bertemu dengan Kyuhyun di kehidupan nyata.

“ Kau benar-benar mengenalnya.” Changmin berucap pelan. Sangat pelan seakan berbisik. Perasaan cemburu menghujam hebat di hatinya. Sulli selalu berbicara tentang Kyuhyun, Kyuhyun dan Kyuhyun. Sepenting apa Kyuhyun dibanding dirinya, namjachingunya sendiri.

_______________o0o

@Kyuhyun’s Apartement

Sulli berjalan gontai menuju suatu tempat. Daerah yang sangat familiar, apartement Kyuhyun. Wanita itu berharap sosok laki-laki tampan dan tinggi tersebut pulang, menampakkan kembali wajah sejuta ekspresinya. Rasa rindu itu semakin nyata. Ketidakbisasaan tanpa Kyuhyun disisinya. Merindukan rangkulan serta genggaman hangat Kyuhyun. Lebih dari dua minggu Sulli tak pernah lelah menunggu sosok laki-laki yang dicintainya tanpa sadar itu kembali.

‘ Kyu kenapa kau pergi. Aku kesepian. Mianhae sudah berbuat kasar padamu. Semua salahku, kau sakit juga salahku, kau menderita juga kebodohanku, tolong kembali. Aku berjanji akan mengikuti semua hal gila yang kau katakan.’

TES. Air hangat manik matanya menetes perlahan. Kehilangan, dia benar-benar kehilangan sosok malaikat penjaganya itu. Haruskah ia mencari hingga ke sudut terkecil dunia.

Sulli hanya terdiam seraya duduk bersandar pada sisi pintu. Berharap jika pintu itu terbuka. Berharap jika penghuninya mengeluarkan suara lengkingan marah karna melihatnya tak memakai baju hangat. Dan benar, pintu itu terbuka. Sontak Sulli berlonjak gembira dan berpaling antusias menghadap sosok itu.

“ Sungmin-ah.” Nada kecewa terdengar jelas. Sulli kembali merunduk lemas mendapati jika orang itu bukan Kyuhyun.

“ Sulli sedang apa kau berdiri saja disitu.” Ucap Sungmin bingung. Matanya memincing berusaha membaca raut wajah Sulli.

Namja keras kepala itu masih belum pulang. Kajja kita masuk saja, aku kesini hanya mengambil barangku,” tambah Sungmin seraya meraih lengan wanita didepannya yang masih tertunduk lemas.

___

“ Apa kau mau aku buatkan minum?”

Ani. Aku bisa ambil sendiri.” Tolak Sulli halus seraya tersenyum. Tempat ini seperti rumah kedua baginya untuk apa ia merepotkan orang lain. Ia mengedarkan pandangan berpaling dari wajah Sungmin. Mendopang dagu runcing itu seraya berfantasi melihat sosok Kyuhyun yang terduduk manis disebelah, memainkan PSP kesayangannya. Fantasi itu seperti nyata. Senyum Sulli melebar saat mengamati setiap centi wajah sempurna Kyuhyun.

“ Sulli gwenchanayo.”

“ Hooh.” Kibasan tangan Sungmin menerbangkan khayalan indah itu. Wajahnya seketika datar. Sedangkan Sungmin hanya bisa menghela nafas berat. Ia mengetahui semua hal yang tak mereka ketahui. Hatinya miris saat melihat dua manusia yang saling mencintai tapi saling menyiksa perasaan.

“ Minnie, apa Kyu benar-benar tak menghubungimu ?”

Paboo. Jika dia menghubungi seseorang, orang pertama di hubungi adalah kau.”

“ Hah. Kau benar juga. Apa jangan-jangan dia berlibur ? Jahat, dia pergi tanpa sepatah kata pun.” Sulli tersenyum kecut.  Wanita itu berpaling dari wajah Sungmin, menyembunyikan mata yang semakin memerah menahan air hangat itu keluar. Sulli menggigit bibirnya menahan isakan.

“ Sulli-ya apa kau merindukannya.”

Hening. Bibir Sulli terkunci rapat. Jika dia berbicara seperti itu, apa Kyuhyun akan pulang ? Tapi semakin lama emosinya tak dapat dikendalikan. Perlahan-lahan air mata mengalir deras. Gadis itu menangis dalam diam. Tetap berusaha menyembunyikan perasaannya pada Sungmin. Tapi Sungmin bukan orang bodoh. Laki-laki itu hanya bisa menghela nafas berat menyaksikan tingkah sahabat-sahabatnya.

“ Dia juga pasti merindukanmu, mungkin melebihi rasa rindumu padanya. Kalian benar-benar membuatku frustasi.” Sungmin menyandarkan sempurna kepalanya pada tepi sofa seraya menatap kosong langit-langit ruangan.

“ Minnie, bagaimana kalau kita cari dia ? Ya benar, kita harus mencari Kyuhyun !” Ucap Sulli antusis seraya menghapus air mata dengan punggung tangannya. Sontak Sungmin seketika menatap balik Sulli.

“ Sulli sudahlah. Kau tau  Kyu orang seperti apa. Jika dia diam itu artinya tak ada orang lain yang bisa mengganggunya. Harga dirinya itu lebih tinggi dari Namsan tower. Aku takut jika kita memaksa ia semakin menjauh. Lagipula dia tidak akan memafkanku kalau terjadi apa-apa denganmu nanti.”

“ Tapi, aku takut terjadi apa-apa dengannya Minnie. Mungkin saja dia kelaparan, kedinginan atau bahkan sakit. Kyuhyun akhir-akhir ini sering sakit. Dia itu tak pernah memikirkan dirinya sendiri. Jika seperti itu apa aku harus diam saja dan duduk disini !” Oktaf suara Sulli semakin meninggi. Suara bergetar keras. Lagi-lagi air matanya tak dapat ditahan lebih lama.

“ Sulli, Kyu pasti baik-baik saja.” Balas Sungmin menenangkan seraya merangkul tubuh Sulli. Membiarkan gadis itu membasahi bahunya dengan air mata. Dan Sulli semakin terisak mendapatkan perlakuan itu. Ia teringat bagaimana Kyuhyun selalu mendekapnya hangat ketika menangis. Tak pernah mengeluh melindunginya. Perih. Hatinya benar-benar perih mengingat kenangan indah itu.

SKIP~

__o0o__

Yeoja itu masih tak beranjak dari bangku taman, meski sudah hitungan jam. Tenggelam dalam aktivitas menggambar sketsa wajah yang sangat ia suka. Entah, Sulli sangat suka melukis wajah itu. Sejak pertama kali bertemu Kyuhyun di masa kecilnya, Sulli tak berhenti melukis wajah itu. Wajah laki-laki yang nyaris sempurna. Bahkan ketika ia pernah  hilang ingatan tentang sosok teman kecilnya itu, tapi jari-jari dan hatinya tak pernah lupa.

“ Wahh. Kyuhyun bahkan lebih tampan di lukisan.” Sambar  Changmin seraya merangkul pundak Sulli dari belakang dan mendekatkan wajahnya ke gadis itu

“ Aiss oppa, Kyu jauh lebih tampan dari lukisan ini !” Sergah Sulli seraya mengerucutkan bibirnya kesal. Mana bisa Kyuhyun dibandingkan dengan lukisan amatirnya.

“ Huum chagi kau benar-benar hebat bisa melukis tanpa melihat objeknya langsung.” Changmin mendekat dan duduk tenang di sebelah gadis itu.

Jinjja ? ahh tidak juga oppa, mungkin karna aku sudah lama mengenal Kyuhyun jadi melukisnya sudah jadi hal biasa.”

“ Kalau begitu bisa kau lukis oppa ?”

“ Hah ? Tapi aku belum pernah melukis orang lain. Baiklah aku akan berusaha melukis wajah tampan oppa.”

Orang lain ? Apa dirinya orang lain bagi Sulli. Bukankah ia namjachingunya. Changmin tak menjawab. Ia hanya terdiam dan tersenyum membalas ucapan kekasihnya itu. Lagi-lagi Kyuhyun. Tak bisakah Sulli hanya tertuju padanya.

‘ Aku sangat cemburu padamu Cho Kyuhyun. Mungkin raganya milikku, tapi hati dan fikirannya hanya tersita untukmu. Aku tidak buta Kyu, aku bisa melihat jika kau mencintai gadis ini begitupun sebaliknya. Bukankah aku yang paling menderita disini ? Tapi maaf Cho Kyuhyun, aku tak bisa melepasnya sebelum ia meminta. Tidak ada kata menyerah di hidupku. Salahmu yang tak pernah bisa menyingkirkan harga diri dan membiarkan aku memasuki kehidupannya.’

Chagi Kajja.” Ucap Changmin seraya menggenggam lembut lengan Sulli, menghentikan aktivitas kekasihnya itu melukis. Sulli mendongak ke arah Changmin dengan wajah bingung.

“ Kemana oppa ?”

“ Berkencan. Kita sudah lama tidak berkencan. Hari ini kau hanya boleh memikirkan aku.” Tegas Changmin. Laki-laki itu menggenggam erat tangan Sulli, seakan seseorang ingin merebut paksa dari sisisnya

“ Aissh oppa.” Rona merah pipi Sulli nampak jelas. Ia hanya menurut tanpa perintah. Wanita mana yang tak akan terpesona dengan sikap lembut Changmin. Tapi bukankah rasa kagum memiliki dinding tipis dengan cinta. Dan Sulli tak bisa membedakan itu.

Belum lama mereka menikmati kebersamaan, tiba-tiba wajah Sulli memucat. Rasa sakitnya kembali datang. Dahi Sulli menyernyit menahan sakit seraya mencengkram bagian bawah perutnya. Ya, sejak Kyuhyun pergi tak ada lagi yang mengingatkan gadis itu untuk memeriksa kondisinya. Membohongi eomma nya. Sulli bukan pergi kerumah sakit melainkan menunggu Kyuhyun di depan Apartementnya, berharap laki-laki itu menemaninya.

Chagi Gwenchanayo ?” tanya Changmin khawatir. Changmin hanya menatap bingung wajah Sulli yang kesakitan.

Ne oppa Gwenchanayo.” Sulli tersenyum menenangkan. Ia kembali menegakkan tubuhnya seraya menggenggam hangat tangan Changmin. Berjalan santai seolah tak terjadi apa-apa. Dan Changmin hanya bisa mengerutkan dahi melihat tingkah kekasihnya.

Tapi perlahan-lahan pertahanan tubuh Sulli runtuh. Rasa sakit itu kian menusuk. Wajahnya bertambah pucat seketika. Bibir itu membiru. Ia berusaha sekuat tenaga menahan kesakitannya, tak membiarkan orang lain tau. Pandangan Sulli semakin kabur. Sayup-sayup ia mendengar seseorang berbicara.

BRUK.  Tubuh Sulli roboh. Ia tak dapat lagi menopang tubuhnya. Sontak Changmin yang berada disisinya memekik histeris. Jantung Changmin berdegup hebat melihat Sulli ambruk tepat disampingnya. Bingung, khawatir, cemas bercampur sempurna.

_o0o_

 

 

Dan disisi tempat lain, seorang namja membuka matanya perlahan. Sudah lebih dari 1 jam ia hanya duduk diam dibangku taman seraya menghirup udara sejuk kota Jeju. Kilasan-kilasan indah bersama seseorang selalu terbayang di mata dan mimpinya.

‘ Choi Sulli.. naneun bogoshipoyo.’ Sudah berjuta-juta kali Kyuhyun mengucap kata-kata itu. Dan setiap bibirnya berucap, desiran emosi aneh selalu muncul.

Kyuhyun berajak dari tempat duduknya. Melangkah santai seraya menikmati pemandangan surga dunia di salah satu pulau tersohor didunia. Sudut bibir Kyuhyun seketika merekah saat kembali melihat halte tempat ia dan Sulli pernah berteduh. Tempat pertama kali Kyuhyun merasakan bermimpi menjadi sosok laki-laki masa depan Sulli. Kyuhyun kembali melangkah pergi seraya menyunggingkan senyumnya.

BRUK. Seorang anak kecil menabrakan tubuhnya pada Kyuhyun. Sontak Kyuhyun menatap tajam anak itu. Tapi senyumnya seketika mengembang tatakala mendapati anak itu terjungkal dan meringis kesakitan akibat ulahnya sendiri.

“ Berdiri. Gwenchanayo ?” Tanya Kyuhyun seraya membantu menegakkan tubuh anak tersebut.

Nde ahjussi.”

“ Yakk ! kau fikir aku setua itu ?! Lihat wajahku masih tampan dan muda.” Lantang Kyuhyun menujuk wajahnya sendiri. Dan anak kecil itu hanya tertawa melihat tingkah Kyuhyun yang kelabakan karna mendengar kata ahjussi.

“ Hahahaha. Mianhae aku tadi tidak melihatmu jelas tuan TAMPAN.”

“ Aisshh, kenapa aku merasa kau mirip seseorang.” Kyuhyun menggaruk kepalanya berfikir. Ia merasa pernah menemukan sosok seperti anak ini.

“ Sudahlah tuan, rambutmu bisa rontok jika terus kau sikat seperti itu.”

Aigoo ! anak kecil nakal. Sebentar, dilihat dari pakaianmu apa kau melarikan diri dari rumah sakit eoh?” ucap Kyuhyun seraya mendongakan wajahnya mendekati anak kecil itu. Tubuhnya sedikit merunduk mensejajarkan dengan tinggi anak kecil.

“ Siapa yang lari !”

“ Hahahaha. Lihat-lihat wajah mu ketakutan. Kau pasti lari menghindari suntikan kan anak kecil ?”

Aniyo ! Aku ini batman tidak takut pada apapun.” Tampik anak itu seraya memukul bangga dadanya.

“ Hahahaha. Kau benar-benar mirip seseorang. Jadi sedang apa disini batchild ?”

batchild ? Aku, aku hanya jalan-jalan karna bosan.”

“ Kau tidak tau batchild ? Dia tetangga jauhnya batman.”

“ Huum begitukah ?” Anak kecil mengangguk mengerti menerima mentah-mentah ucapan asal Kyuhyun. Tapi seketika mata anak itu berbinar senang saat melihat gadis kecil yang asik dengan dunianya. Sontak mata Kyuhyun ikut teralih pada arah pandangnya. Lagi-lagi senyumnya merekah sempurna. Ini seperti dejavu.

“ Dekati dia. Jangan pernah mencoba mencari perhatian dengan melempar sesuatu.”

“ Hah ?!” jawab anak itu bingung. Apa maksud tuan ini ?

Palli.” Kyuhyun mendorong paksa tubuh mungil anak itu mendekati gadis kecil yang sedang asik mewarnai majalah gambarnya.

” Dan satu lagi. Spiderman jauh lebih keren dibanding batman !” Kyuhyun berteriak kepada anak kecil yang semakin menjauh.

___

“ Cho Kyuhyun !” seseorang memekik keras namanya. Seketika kepala Kyuhyun memaling menghadap suara tersebut. BUG. Pukulan keras tepat dipipi Kyuhyun. Kyuhyun  terdiam tak membalas.

“ Dasar bodoh. Kenapa kau menjadi pengecut seperti ini ! Kau seenaknya pergi meninggalkan Sulli.” Emosi laki-laki itu tak terkontrol. Ia meremas kerah baju Kyuhyun mencoba melepaskan kemarahannya.

“ Aku tak pernah meninggalkannya, dia yang meninggalkanku !” Suara Kyuhyun tak kalah tingginya. Benar, sampai saat ini hatinya tak pernah pergi meninggalkan Sulli.

BUG. Lagi-lagi laki-laki itu memukul lemah pipi Kyuhyun. Perlahan darah segar sedikit keluar dari sela-sela bibir Kyuhyun.

“ Sulli Sekarat !” Teriakan lantang kembali terdengar. Air mata Sungmin perlahan menetes.

“ Bahkan di saat sakit, ia masih menunggumu pulang. Menunggu kedinginan di depan pintumu. Apa kau masih ingin menyembunyikan diri Kyu ?”

 

TBC

Leave a comment