To the Last [Part 1]

Tittle     :  to the Last [part 1]

Author  : Midnight Fairy

  • Fb     : weny Zumariiya
  • TW    : @wenyZumariiya

Length  : Chaptered

Genre    : Friendship, romance, Agst

Rating   : PG  – 15

Cast(s)  :

– Cho Kyuhyun

– Choi Sulli

This Story is original of my mine.

Image

HAPPY READING !

Cinta tak harus memiliki. Kata-kata munafik meremukkan hati tapi demi kau aku rela menjadi salah satu orang munafik itu. –Kyu

 

 

Hal paling bodoh dalam hidupku adalah membiarkan kau pergi tanpa tau kebenaran  perasaanmu. –Sulli

 

 

–           Story Begins  –

“ Apa kau percaya takdir ? yah aku Cho kyuhyun sangat percaya itu. Takdir lah yang mempertemukan aku dengannya. Bidadari dunia, wanita  tercantik di mataku . Orang yang selalu terpatri di hatiku. Orang yang selalu tersenyum menatapku. Orang yang menganggapku manusia bukan evil seperti perkataan banyak orang.”

 

 

****

@ Seoul Sky hospital

Menyebalkan ! kenapa harus kerumah sakit?

Aku paling benci aroma rumah sakit menjijikkan! Aku berlari seraya bersembunyi dari kejaran para suster sexy itu. Ya sexy, mereka memakai rok mini di rumah sakit. Aku memang anak kecil tapi aku sudah bisa membedakan mana wanita cantik dan mana wanita sexi. benar-Benar namja pintar bukan?

Nafasku memburu karna adegan kejar-kejaran dirumah sakit ini. Kuputuskan naik kelantai paling atas. Semua tokoh dalam film action yang kutonton seperti itu, lari dari kejaran penjahat ke arah atap rumah sakit dan bertarung disana. Sangat keren.

Aku tersenyum membayangkan hal itu sampai tidak sadar langkahku telah menepi di pintu teratas rumah sakit ini.

Kreeeek.

Kubuka kenop pintu didepan perlahan seraya terseyum puas telah bebas dari jarum suntik neraka itu. Seketika udara segar menyapu wajahku. Sangat menyejukkan.

Pandanganku teralih pada sosok yeoja kecil yang sedang asik mencoret dinding menggunakan crayonnya. Dari bentuk tubuhnya mungkin umurnya tidak beda jauh dariku. Dan setan di otakku muncul. Aku menyeringai seperti vampire yang bertemu mangsa untuk ku hisap darahnya.

Korban selanjutnya.

“ Auuuuuuuu…” Ku tirukan suara serigala dan bermacam-macam suara aneh untuk menakutinya seraya bersembunyi di sudut tembok. Seluruh yeoja kecil pasti takut dengan suara itu, lalu mereka akan berlari dan menangis mengadu kepada eommanya. Hahahaha. Aku suka melihat mereka menangis ketakutan. Sepertinya alam kali ini berpihak padaku. Angin berhembus cukup kencang hingga menerbangkan ranting dan daun –daun kering berputar di sekeliling kami. Ini menambah kengerian pertunjukanku.

MWO ! kenapa dia diam saja ?

Apa  jangan-jangan dia bukan wanita. Aisssh, baiklah cara kedua. Kulirik kerikil di bawah telapak kakiku.

BUG!

Kulempar tepat di betis kecilnya. Kali ini pasti berhasil. Kau benar-benar mengagumkan Cho Kyuhyun. Akhirnya dia berhenti menggambar. Tapi, kenapa ia hanya mendesis dan  menoleh kiri kanan ?

Apa orang itu tidak takut? Setidaknya pergi dan lari dari sini.

Ahh, ku acak-acak rambutku  frustasi. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku seorang Cho Kyuhyun dikalahkan gadis berkepang kuda itu.

Kali ini kuputuskan untuk menghampiri gadis ini. Dasar setan wanita tengik tunggulah, akan ku cungkil bola matamu sehingga kau berlari katakutan. Ku langkahkan kaki besar-besar untuk membuat perhitungan dengannya.

Braangg-

Hentakkan lurus kakiku tepat ke tepi kursi sehingga menjatuhkan benda itu. Sedikit ringisan keluar dari sela-sela gerahamku. Ternyata sakit. Kutahan semaksimal mungkin untuk menunjukkan keperkasaanku.

Akhirnya ia menoleh menatapku. OMO !! bodohnya aku pantas saja dia tidak ketakutan, ternyata earphone sialan itu biang keladinya. Percuma aku capek-capek berteriak sampai suaraku sumbang.

Waeyo ??”

Ia hanya bertanya singkat seraya melanjutkan aktivitasnya kembali. Benar juga untuk apa aku repot-repot begini. Bola mataku berputar berfikir satu alasan tepat yang akan kukeluarkan untuknya.

“ Aku hanya bosan,” jawabku berusaha setenang mungkin. Ia hanya terkekeh medengar jawaban bodohku.

“ Kau pasti lari dan menghindari suntikan kan?”

Yaaaaakkk! Pernyataannya sukses membuat mulutku menganga lebar. Tepat sasaran, tanpa salah sedikitpun. Aku berusaha tertawa untuk menutupi rasa malu yang terlanjur tampak.

“ Hahaha. Aku ini anak laki-laki pemberani. Kau tau spiderman ? aku penerusnya,” jawabku meracau bebas menerbangkan khayalan anak kecil umur 9 tahun. Menepuk-nepuk dadaku bangga.

Dia hanya tertawa melihat tingkahku. Tidak bisa ku pungkiri dia sangat manis dan meggemaskan dengan pipi gelembung itu.

“ Kau sakit apa ?” Tanyaku dengan tetap mendongakkan wajah tampan.

“ Aku ?? hmm. Kata eomma aku mempunyai ginjal yang special. Jadi untuk menjaga keistimewaanku dokter harus merawatnya. Kau tau perawatannya sedikit sakit. Entah benda-benda apa masuk di tubuhku. Jadi karna bosan aku pergi kesini dan menggambar,” jawabnya tersenyum kearahku.

Aku haya terdiam mendengar cerita nya. Gadis kecil ini sangat kuat baru pertama kali aku bertemu gadis seperti dia. Dia sudah sesakit itu tapi tetap terseyum bercerita padaku.

Ku ambil salah satu crayon yang tergeletak di lantai. Crayon di tangan menjamah setiap centi dinding sehingga membentuk lukisan bodoh tidak berbentuk yang ku namai gadis rumah sakit kuncir kuda.

“ Sangat mirip denganmu.” Ledakan tawaku terpecah melihat hasil karyaku sendiri. Kulirik bibirnya mengerucut kesal. Sepersekian detik kemudian ia membalasku dengan melukis gambar-gambar jelek yang sangat jauh mirip denganku.

Semenjak itu aku menjadi sangat dekat dengannya dirumah sakit. Ini pertama kalinya selama 9 tahun aku mempunyai teman, apalagi teman seorang gadis. Sangat nyaman bersamanya. Dia tidak pernah menganggap kejahilanku menyusahkan. Dia hanya tertawa senang bersamaku walau terkadang jari-jari mungilnya mendarat di kepalaku.

____

Hari terakhir di rumah sakit. Kenapa hatiku jadi sedih bukankah aku benci rumah sakit ?

Bukan karna rumah sakit tapi Sulli. Aku harus meninggalkan teman pertamaku disini.

“ Sampai jumpa Sulli. Kau cepat sembuh dan ginjal special mu itu harus dijaga baik ne ?”

“ Ne, nanti kau kesini lagi ya ? kita main bersama lagi. Aku janji tidak akan memukulmu.” Senyum tulusnya benar-benar membuat langkahku maju mundur.

“ Ayo chagi.” Eomma menarikku keluar dari lantai rumah sakit . Tubuh dan mataku masih tetap memandang  Sulli mengucapkan sampai jumpa seraya melambaikan tangan kurusnya.

Aku akan merindukanmu Sulli-ya. Kita pasti bertemu lagi. Pasti.

****

 

Senyum mengembang di bibirku seraya melangkahkan kaki ke rumah sakit penuh kenangan ini. Tanganku menjinjing bangau kertas untuk memberi semangat untuknya. Aku melihat satu acara televisi dari jepang kalau bangau kertas bisa memberi semangat orang sakit. Tiga hari tanpa lelah ku buat seratus bagau kertas istimewa untuknya. Sulli, kau harus terharu sampai menangis karna mendapat hadiah istimewa dari seorang Cho Kyuhyun.

Kreeek-

Ku putar kenop pintu kamar rawat Sulli. Dahiku berkerut melihat kamarnya sepi dengan barang-barang dan crayon yang biasa berserakan di lantai. Tempat tidur nya sudah sangat rapi. Ku lihat seorang suster lewat di tepi kamar.

“ Suster kemana gadis yang dirawat disini?”

Suster berjongkok mendekat ke arahku. Aigoo, rok suster ini bertambah mini jika begini.

“ Dia sudah pergi kemarin  adik kecil.”

Hah ? pergi ?

Tubuhku lemas mendengar suster sexi ini berbicara. Aku kehilangan teman pertamaku. Bangau kertas yang sudah aku siapkan lepas dari genggaman.

Bagaimana ? bahkan alamatnya aku tidak tau. Bagaimana aku bisa bertemu lagi denganmu Sulli-ya?

– 8 years later

Delapan tahun sudah berlalu dan sekarang umurku  beranjak 17 tahun. Aku sekeluarga harus pindah rumah kekawasan Gangnam karna bisnis appa sukses. Sebenarnya aku tidak mau, aku takut jika suatu saat teman kecilku itu akan kembali lagi. Ya, hingga sekarang masih mencarinya.

“ Anak-anak kita kedatangan teman baru.”

Kajja perkenalkan namamu.”

Annyeong haseo ! naneun Cho Kyuhyun imnida.” Kuperkenalkan diri dengan sedikit malas ke arah teman-teman baruku. Teman-teman? Sepertinya hanya mimpi. Melihat raut-raut muka mereka yang acuh aku bahkan tidak berharap jadi teman mereka.

Uppps. Kecuali para wanita yang terpesona ketampananku.

Mataku sedikit memincing ke arah sosok gadis yang sedang asik menggambar. Dahiku berkerut untuk memperjelas penglihatan yang baru ku temukan.

“Sulli,” ucapku tanpa suara.

Benarkah itu dia ? kulangkahkan kaki sedikit mendekat kearah gadis itu. BENAR ! memang perubahan tubuhnya sangat drastis tapi aku masih mengenal wajah itu. Akhirnya aku bertemu denganmu !

“ SULLI-YA.” Suaraku memekik mengejutkan gadis yang sedang asik menggambar ini.

Iris matanya menyempit memandang wajahku. Satu dua tiga detik akalnya mulai beraksi.

“ Yaaakk !! kau !!! siapa?”

TBC’

5 thoughts on “To the Last [Part 1]

  1. Gila .
    Bakat evil seorang cho kyuhyun tuh udah dari kecil yah .
    Narsis juga termasuk.
    Aigoo ><
    kkk 🙂

  2. Sulli lupa ma kyu, kyu pasti kesel dech wkwkwk……

  3. sulli hlang ingatan kah eonn ??? o.O

    cerita.a ringan tpmenarik eonn >_<

  4. numpang lewat 😀 numpang baca ulang… hehe

  5. kkkkkk itu kecil kecil pikirannya udh begitun hahhh

Leave a comment