Greatest desire (de javu) “To the last, Spesial Story” [Part 1]

Image

Tittle     : Greatest desire (de javu)  “To the last, Spesial Story” [Part 1]

Author  : Midnight Fairy

  • Fb      : weny Zumariiya
  • TW    : @wenyZumariiya

Length  : Twoshoot

Genre    : Romance

Rating   : PG+15

Cast(s) :

  • Cho Kyuhyun
  • Choi Sulli

Semua cast yang ditampilkan hanya milik Tuhan dan dirinya sendiri. Author hanya meminjam nama tanpa gaji 

so don’t bash me ^^ 

Feel ? Typo ? itu masalah menahun

Cerita ini terinspirasi dari MV In heaven dan Severely

dan emang sya bener-bener kangen ama sosok-sosok di FF terdahulu (to the last)

tapi, Aku gk nganggep ini Sequel ya. Mungkin berhubungan iya. Akh Molla ! hhaahah

Saya jelaskan arti de javu dulu ya bagi yg gak tau ^^

De javu merupakan sebuah perasaan aneh dimana kita mengalami peristiwa baru, dan kita rasakan sebenarnya pernah di alami sebelumnya.

Jadi, author ambil sedikit makna tersebut. Dan buat si tokoh yeoja mengalami kejadian-kejadian tragis dalam mimpi atau bisa juga ‘Sulli’ mengalami keajaiban dimana dia bisa kembali ke waktu sebelum kejadian terakhir. Kayak mesin waktu gitu. Bagi yang pernah baca FF To the last pasti mengerti betul bentuk tragisnya ^^

Fantasy banget ya ckckck!

HAPPY READING !

 

“ Jika dulu seumur hidupmu hanya untuk mencintaiku..

Sekarang dan selamanya, aku yang akan mencintaimu meski raga tak lagi hidup..

Aku bahagia cukup seperti ini..”

 

 

–          Bohong !  

Terlalu munafik jika bibir ini dengan bebasnya berucap tidak apa-apa, terlalu pedih tanpa dosa mengulum senyum palsu hanya untuk menganggap ini baik-baik saja… 

berjuta kali berusaha bergelut dengan logika, berfikir cukup menikmati bayang dan senyummu di masa lalu

tapi, aku tetap merindukanmu !  terlalu merindukanu !

Kau.. kau mendengarku kan ? apa ini hukuman ?

Bisakah kau memaafkanku,  jika suatu saat kepala ini tak lagi punya daya untuk tegak memandang langit? Siksa ini semakin kasar mengoyak tanpa kasihan seluruh kulit tubuhku ..

PERIH! –

 

 

Story Begins_

 

            Langit pekat  menghitam mendominasi setengah belahan dunia yang dipenuhi sesak ricuh emosi makhluk ke agungan Tuhan. Sang primadona malam itu pun dengan bangga menampakan diri tanpa di sekat bias awan lembut yang seolah meredupkan cahaya indahnya. Memancarkan sisi kecantikan, memberi efek bak cafein yang mengganggu sistem saraf hanya dengan mengecap indahnya singgahsana bulan purnama penuh. Riuh hewan malam ikut bersenandung seakan berceloteh inilah malam terindah bagi mereka.

Tapi, tidak dengan gadis ini. Kamar yang begitu lengang di hiasi suara rintihan serta isakan kian deras masuk memenuhi relung rongga dada nya. Ia terduduk tanpa daya seraya memeluk kedua lutut yang bergetar. Sesal. Rasa sesal itu memaksa dan menghujat tanpa henti kesalahan terbesar dalam hidup gadis cantik yang tak lepas menatap bagau kertas lusuh termakan waktu. Deru ombak dan hembusan dingin udara malam, menyekat  kulitnya pun tak menghentikan kantong mata yang terlanjur jebol karna derainya air mata. Ya, Sulli. Wanita yang menetapkan hati nya untuk hidup sendiri tanpa belas kasih laki-laki lain, sejak sang nasib membawa pergi pria yang selama ini tanpa sadar amat ia cintai.

“ Kyu …. aku bohong! Aku tak bisa memegang janjiku untuk tidak menangis. Aku –” Sulli menghentikan ucapannya. Tampak bahu gadis itu naik turun menandakan betapa ia terisak hebat mengenang kejadian-kejadian masa lalu.

“ Aku.. merindukanmu. Kau bilang jika aku menutup mata, kau akan datang. Bohong! Aku sakit, aku kedinginan. Kau pasti membenciku kan? Karna itu kau pergi dan memberikan  hukuman menyakitkan ini. Mianhae.. mianhae…” lirih Sulli pilu. Air mata yang menggenang bahkan telah menyamarkan arah pandang gadis itu pada satu tatapan lurus sebuah figura gambar yang menampakan betapa bahagia kebersamaan mereka.

________

“ Kyu kau bodoh. Siapa yang menyuruhmu seperti ini? Ayo bangun,” lirih Sulli seraya menggoyang lemah lengan Kyuhyun. Mencoba menyadarkan pria ini.

“ Cho Kyuhyun bangun, aku mohon. Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. Jangan pergi.” Sulli terus memohon dan menangis berharap Kyuhyun mendengar perkataannya.

“ Kyu… Jangan pergi. Kenapa harus kau yang selalu sakit ? Kenapa selalu aku yang dilindungi? Apa kau tak pernah menyayangi dirimu sendiri ? Pabo ! Kau benar-benar pabo.”

Pelan-pelan terlihat gerakan tangan Kyuhyun. Laki – laki itu kembali sadar. Dengan mata sayu, ia melihat gadis yang sangat ia cintai telah berdiri didepannya dengan tangisan. Tapi, bibir Kyuhyun tak bisa bergerak. Hanya dapat melihat samar – samar wajah Sulli.

TES!

Tetesan air mata kembali turun. Kyuhyun menangis terharu dapat kembali melihat Sulli. Menyadari itu, sontak Sulli berlonjak. Ia memeluk Kyuhyun dengan rasa rindu yang memuncah.

“ Aku mencintaimu Sulli-ya.” Kyuhyun berbicara tanpa suara. Dengan sekuat tenaga ia membuka bibirnya.

              Sulli mencium lembut bibir pria itu. Melumat tanpa tenaga bibir pucat Kyuhyun. Kecupan kasih bercampur tangisan. Air mata keduanya menjadi saksi bisu betapa besar cinta itu melekat hingga rela membuang semua yang di genggam. Lima menit mereka masih tak bergeming. Entah, terasa ada firasat aneh yang membuat mereka tak ingin melepas satu sama lain. Perlahan mata Kyuhyun kembali mengatup sempurna. Tangan Kyuhyun lemas. Suara alat detak jantung yang tak lagi berirama. Sulli menyadari itu. Tapi ia berpura-pura bodoh. Gadis ini tak rela, benar-benar tak rela orang yang ia cintai pergi.

“ Kyu ….” Sulli melepas ciumannya dan menatap pilu wajah Kyuhyun yang tertidur dengan tenang dengan seulas senyum pahit.

“ Jangan tersenyum seperti itu. Bangunlah !” Sulli memekik mencoba kembali membangunkan Kyuhyun. Ia terus menggoyangkan tubuh pria didepannya yang berubah pucat.

“ Kyu !”

_______

“KYU!” pekik Sulli terjaga dari tidurnya. Nafas gadis itu memburu hebat. Peluh menetes di sela-sela keningnya. Kejadian pahit itu selalu datang menghantui mimpi Sulli. Entah! Terkadang Sulli amat takut memejamkan mata. Karna saat kesadaran nya hilang, kejadian pahit silam akan dengan mudah bergelayut dalam fikirannya.

“Sulli… Gwenchanayo?” Suara lembut yang sangat ia kenal menghentakkan jantung Sulli. Ia terhenyak, tak berani menatap balik pada wajah itu. Sentak seluruh tubuh bergetar hebat berusaha melawan ketakutan yang merenggut semua kebahagiannya selama ini. Hanya bisa memeluk erat tubuh yang terguncang.

“ Kyu.. Aku salah, aku salah. Aku mohon bawa aku bersamamu,” isak Sulli seraya terus membenamkan wajah dan memeluk sekuat tenaga lutut yang tampak gemetaran.

“ Heii! Choi Sulli ! kau ini kenapa? Bawa kemana?! Paboo!”

Lengkingan khas kemarahan itu sontak membuatnya membatu. Ini nyata? Atau hanya khayalan gila? Sulli mengerahkan seluruh tenaga dan keberanian mendongak ke arah suara yang sangat ia rindukan. Cho Kyuhyun! Wajah pria tampan dengan ekspressi bingung itu benar-benar di depan bola mata kecoklatan Sulli.

“ Kyu …,” gumam Sulli tanpa suara. Bibir gadis itu menganga lebar. Terlalu kaget, aneh, takjub. Tapi, lagi-lagi Sulli menangis histeris melihat wajah pria nya. Ia menunduk pilu dan masih menganggap itu khayalan gila.

“ Sulli kau kenapa eoh? Apa kau sakit? Kita ke dokter ne,” ucap Kyuhyun khawatir. Wajah cemasnya tergurat jelas. Perlahan jemari Kyuhyun menyentuh lembut pipi Sulli dan mengusap perlahan. Sulli yang mendapatkan perlakuan manis tersebut lagi-lagi terperanjat tak percaya. Sadar bahwa ini benar-benar nyata, bukan sugesti karna terlalu merindukan sosok itu. Gumpalan jantungnya berdentum hebat merasakan desiran emosi yang telah lama terkubur mati.

“ Kyu,” desah Sulli parau. Dengan berurai air mata, ia mencoba menerobos nalar sehatnya untuk mempercayai semua yang terlihat di depan mata. Benar! meskipun itu hanya khayalan, mimpi, kegilaan atau bahkan sosok supranatural yang menyerupai prianya, ia rela di hantui tanpa mengenal waktu.

Ne, waeyo eoh? Wajah mu sangat pucat. Lihat! Kau ini tidur atau olahraga hah?” ucap Kyuhyun penuh perhatian seraya mengusap lembut buliran peluh yang membanjiri dahi Sulli.

Hangat!

Tubuh Sulli bereaksi cepat saat tangan Kyuhyun menyentuh dahinya. Otak kanan dan kiri masih terus bekerja keras mencerna tiap detik tindakan kecil dari pria di depannya. Sentuhan hangat yang sangat ia rindukan. Sentuhan itu nyata!

“ Kau.. Cho Kyuhyun.” Jari-jari lentik Sulli mencoba menjangkau wajah Kyuhyun. Perlahan jarak sentuhan itu nyata. Sesekali ia ragu dan menarik kembali tangannya untuk menyentuh wajah candu itu. Takut, jika benar ini imajinasi, bayangan tersebut akan menghilang dan meninggalkan udara hampa. Tapi, saat menatap raut rona sejuta ekspressi yang amat ia rindukan, ketakutan tersebut terbabat habis oleh rasa keingintahuan. Sulli menjamah lembut lekukan-lekukan sempurna wajah makhluk ciptaan Tuhan.

‘ Aku merindukan dahi lebar ini.’

           

            ‘ Aku merindukan bola mata coklat ini.’

 

            ‘ Aku merindukan hidung runcing ini.’

 

            ‘ Aku merindukan lengkingan marah lewat bibir ini.’

 

            ‘ Aku merindukan dagu yang selalu menekuk ini.’

 

Sulli berhenti. Ia menangis terisak keras. Mengatup rapat bibirnya yang ternganga gemetaran karna kejadian ajaib yang ia dapatkan malam ini.

“ Cho Kyuhyun, Aku merindukanmu!” pekik Sulli seraya memeluk erat tubuh jenjang pria di depannya yang membatu. Entah, Kyuhyun bahkan tak bisa berucap saat Sulli menangis dan menyentuh wajahnya seakan sesuatu yang telah hilang bisa kembali. Yang tertinggal hanya luapan emosi tak berbentuk yang bisa memecah organ vital tubuhnya. Ya, deguban dan desiran aneh terhadap sahabatnya tak pernah hilang. Dan kali ini, benda itu telah melampaui batas detakan manusia normal.

“ Kyu jangan pergi lagi. Jangan tinggalkan aku. Mianhae sudah membuatmu terluka,” isak Sulli seraya terus mengerat tubuh Kyuhyun. Ia tak ingin melepaskan barang sedetik saja kehangatan ini.

Aniya. Aku tidak akan meninggalkanmu. Kau tenang ne? Jangan menangis lagi.” Kyuhyun menenangkan Sulli seraya menepuk ringan bahu Sulli yang terus bergetar.

Ani. Aku ingin menangis. Kau bilang, kau benci aku menangis di depan pria lain. Dan selama itu, aku selalu mengunci air mata untuk menunggu bahumu. Sekarang, aku ingin menangis hingga air mata ini terkuras habis.”

DEG!

Kyuhyun terhenyak tak mengerti mendengar narasi indah Sulli. Bagaimana bisa racauan itu di ketahui oleh gadis ini. Bukankah selama ini perasaan tersebut hanya bisa terkubur tanpa nisan di hatinya?

“ Hmm Sulli-ya kau bicara apa eoh?” tanya Kyuhyun canggung. Sejak Sulli menyentuh lembut wajahnya, pria itu tak bisa mengontrol tubuhnya untuk bersikap seperti biasa. Salah tingkah apapun yang dilakukan.

“ Jangan pergi. Aku sakit jika kau pergi. Jangan pernah meninggalkanku lagi.”

“ Heii gadis bodoh! Bukankah kau yang pergi hah? Kau mengacuhkanku karna sunbae yang tak lebih tampan dariku itu. Ck! Menyebalkan,” dengus Kyuhyun kesal. Ubun-ubunnya kembali panas tatkala mengingat kejadian silam. Menunggu Sulli di tengah dinginnya malam karna si pria ketua kampus yang sok tampan itu berani merebut Sulli dari pengawasannya dan berkencan. Berkencan?! Tidak! Membayangkan ide gila itu saja membuat kepala Kyuhyun akan pecah!

Sunbae ? pergi ?” ujar Sulli melepas dekapannya. Sentak Kyuhyun yang telah menikmati pelukan itu kaget. Ia memalingkan wajahnya bak tomat panen itu dari Sulli.

“ Maksudmu Changmin Oppa?! Ini tanggal berapa?!” Sulli bergegas turun dari tempat tidurnya dan mencari kalender kecil yang biasa tergeletak di meja hiasnya.

“ 28 desember 2012! Ini hari ketika kau sakit dan pingsan di depan rumahku kan?!”

“ Yak! Siapa yang pingsan? Aku, aku hanya – ”

“ Kyu!” teriak Sulli kembali memeluk erat tubuh Kyuhyun yang masih bergelut dengan alasan-alasan yang tak dapat ia kemukakan.

“ Iss gadis bodoh ini tiba-tiba menjadi aneh.” Kyuhyun tersenyum manis membalas pelukan Sulli.

 

“ Kalau kau pergi tanpa aku lagi, aku benar-benar akan membencimu,” lirih Sulli. Lagi-lagi cairan bening itu menerobos pertahanan matanya. Ia menangis sesegukan membasahi dada bidang Kyuhyun. Ya, dekapan yang sangat ia rindukan.

Aigoo, kenapa menangis lagi eoh? Aku tidak akan pergi,” sergah Kyuhyun mencoba melepaskan eratan Sulli.

“ Jangan lepaskan. Biarkan seperti ini sebentar lagi. Aku merindukanmu.”

Kyuhyun lagi-lagi membeku mendapati penuturan singkat dan aneh Sulli. Ada apa dengan sahabatnya? Ia terus mendorong ludah masuk ke kerongkongan yang serasa kering kerontang bak gurun Gobi. Deguban irama jantungnya mungkin terdengar jelas di telinga gadis itu.

“ Hmm Sulli tentang Sunbae itu, apa kau –”

Mworago?”

“ Itu! Aissh jinjja! Kenapa susah sekali hah!” runtuk Kyuhyun kesal. Bibir pria itu benar-benar tak bisa bekerja sama dalam urusan hati. Sesekali ia merunduk mendapati kepala Sulli yang masih bersandar di dadanya. Senyum Kyuhyun merekah lebar. Tanpa sadar, ia mendekatkan wajahnya dan mencium kepala Sulli. Meresap wangi sampo gadis itu.

“ Aku tidak menyukainya.” Sulli melepas pelukan dan menghapus air mata yang turun dengan pangkal tangannya. Senyum lebar dan teramat manis ia berikan untuk Kyuhyun yang menampakan wajah merah padam.

Jinjja? Bukankah kau terpesona padanya sejak di Jeju eoh?”

“ Aku lebih menyukaimu,” tanggap Sulli lantang tanpa menghiraukan pertanyaan atau pun seroloh Kyuhyun.

Ne.. ne. Kau memang harus menyukaiku di bandingkan dia. Bukankan kita sahabat?”

CHU!        

            Sulli mencium bibir merah muda Kyuhyun tanpa aba-aba. Entah! Desakan emosi itu memenuhi otak Sulli untuk melakukan tindakan konyol dan gila ini. Ia menutup matanya dan menikmati benda lembut yang terasa manis tepat di bibir Kyuhyun. Terserah jika Kyuhyun menganggap ia gadis aneh. Satu hal yang pasti, Sulli tak ingin membiarkan cintanya di renggut paksa tanpa bisa mengatakan perasaan terdalamnya.

Sedangkan Kyuhyun hanya bisa tercekat, membatu, membisu dan terhenyak tak percaya. Ini nyata?! Dan Kyuhyun bukan pria polos yang akan membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja tanpa memberikan balasan. Ia memejamkan mata dan membalas kecupan hangat Sulli. Meresap bibir merah muda yang di penuhi rasa candu itu. Merasakan Sulli melemah, sontak Kyuhyun melepas tautan bibir mereka. Ia melihat air mata dan senyum Sulli merekah di hadapannya. Keagungan Tuhan telah menciptakan bidadari dunia secantik gadis di depannya.

“ Jangan menangis lagi ne,” ucap Kyuhyun mengusap pelan pipi Sulli, menghilangkan air mata yang nampak berbutir.

“ Hmm, Aku.. aku ingin tidur ,” ujar Sulli mengalihkan pembicaraan dan menyembunyikan kegugupan. Jantung itu seolah berlonjak gembira dari tempatnya. Berdentum hebat tanpa mengenal situasi.

“ Akh! Ne,” tutur Kyuhyun singkat. Ia memalingkan wajahnya gugup. Pria itu cepat  -cepat membelakangi Sulli yang masih merunduk malu. Mencengkram dada, menenengkan gejolak emosi. Ia takut kalap dan menginginkan hal lebih gila. Kyuhyun terus berusaha memasukan oksigen sekitar untuk mendorong rasa malu yang bisa mencoreng citranya pada gadis yang amat ia cintai ini. Tapi, lagi-lagi senyum itu mengembang tanpa komando. Ia terlalu bahagia untuk menyembunyikan jejeran gigi putihnya.

“ Kyu,” panggil Sulli lembut seraya menarik tepi baju Kyuhyun.

“ Huum? Waeyo?” balas Kyuhyun singkat tanpa membalikkan badan seraya menggaruk tengkuk kepala nya.

“ Temani aku tidur,” ucap Sulli malu-malu tanpa menghiraukan harga diri.

“ Ah ne, aku akan menjagamu saat kau tidur.” Tubuh Kyuhyun membalik dan tersenyum manis pada gadis yang masih tak ingin menegakkan kepalanya.

Ani, kau tidurlah di sampingku.”

“ MWO!” pekik Kyuhyun kaget. Matanya terbelalak sempurna.

 

TBC OR END ?

4 thoughts on “Greatest desire (de javu) “To the last, Spesial Story” [Part 1]

  1. Berasa nonton mv jyj – In Heaven

  2. Heheheh iya… kemaren gk mau bikin sekuel tp krna byk yg minta happy, jdi ane terinspirasi di MV itu :3

  3. Ah,
    Continue ternyta..
    Penasaran,
    Itu knp jd sulli kmbali trlempar k.masa lalu o.o
    Ah ntar q ngubek2 cri lnjutan.a yah eon :3

Leave a comment