I am Not a Monster

Image

Author   : Midnight Fairy

  • Fb       : Weny zumariiya
  • TW      : @wenyZumariiya

Length   : Oneshoot

Genre     : Sad Romance,

Rating    : PG – 13

Cast(s)  :

  • Cho Kyuhyun
  • Han Florence

This fanfiction is original story of mine. The cast belongs to themselves. So, don’t bash me. Warning ! typo Ngeksis, Feel bikin muntah.

FF ini dipersembahkan khusus buat my favorite author Ailla gyu a.k.a MyFlo isKolor  ^^ Sumpah ane gk pede buat ini. Secara tau sendiri karya – karya dia Super duper daebak dan saya hanya penulis baru bau kencur.. hhaaa

Terima kasih juga buat temen” yang masih menunggu karya ambruadul saya ^^

Happy Reading!

 

–          Puncak Kebanggaanku adalah saat takdir mengikrarkan kau milikku..

Seolah menderup nikmat dunia,  aku bersumpah atas nama Ibu!  Aku Priamu..

Belum cukupkah hal itu hingga kau rela bersimpuh untuk meninggalkanku? Mendepak angkuh perasaan ini?

Aku bukan pembunuh berdarah dingin seperti cibiran dunia!

Tolong, kembali.. kembalikan ranum wajah bidadari itu.. –

 

            ****

           Binar api semesta, menjilat garang lapisan luar tubuh para insan penghuni bumi hingga menembus lapisan epidermis kulit. Mencoba menghentikan langkah, tapak ataupun kegiatan yang nyaris membuat cucuran peluh menyungai ke setiap inci tubuh. Bahkan pengelana awan seolah enggan mengepakkan sayap; terbang melintasi tempat menjauhi sarang mereka. Hanya mengibas-ibaskan mencoba membersihkan sisa debu kemarau. Berlindung dibalik ranting pepohonan yang menggantung sebagai sarana berpijak kaki-kaki kecil hyperaktive.

Berbeda dengan pria berkulit susu yang masih menghening disatu titik. Matanya tak henti memandang kagum sekitar. Rumput tua menguning tampak menakjubkan terpampang di pupil bulat itu. Deru angin hangat terasa segar menghembus tubuhnya. Bahkan, alangkah suka cita batin mendapati pohon menjulang langit hampir menggapai awan. Meski rona kebahagiaan tak tergaris jelas di wajah tampan sang adam. Dia, Cho Kyuhyun. Pria dengan sejuta cerita kelam.

“ Cho Kyuhyun, sampai jumpa. Ah tidak! Jangan sampai kau kembali, ne? Haha.” Nada bersahabat pria separuh baya menghentikan pengamatan Kyuhyun akan sekitar. Pria berambut cepak, berpenampilan rapi dengan umur tak muda lagi tersebut menepuk ramah bahu Kyuhyun. Memberikan penghargaan ringan atas perilaku ‘terpuji’ selama ini. Ia amat tau semua kejadian masa lalu bukanlah sepenuhnya kesalahan Kyuhyun.

Nde. Ghamsahamnida selama ini telah membimbing saya,” balas Kyuhyun tak kalah ramah. Membungkuk takzim seraya tersenyum manis menghadapi salah satu aparat didepannya.

“ Pergilah.Hati-hati dijalan. Tata hidupmu kembali anak muda.”

Lagi-lagi lengkung bibir Kyuhyun tertarik sempurna mendengar kata bijak tersebut. Tanpa berucap banyak, kaki jenjangnya perlahan menjauh dari gedung yang selama ini membatasi mata untuk memandang dunia. Sekat beton teramat tebal yang menghukum badan menembus impian. Dan sekarang, tempat ‘pasungan’ hidup itu akan menjadi masa silam dengan beberapa langkah. Ia bisa kembali terbang menggapai langit. Kembali berlari kencang mencapai garis finish kebahagiaan. Meskipun rasa ngilu dan perih masih berbekas jelas di ulu hati.

Pohang Prison. Rumah sementara bagi manusia yang dianggap bersalah ataupun bertanggung jawab atas tindakan yang merugikan orang lain. Hujatan, cibiran, hinaan bukan lagi hal tabuh bagi Kyuhyun. Ia hanya diam menenggak tiap ocehan laknat yang serasa mendidih dilambungnya. Lebih dari 4 tahun, terkungkung dalam penjara dingin itu. Bilik tinggi bak tebing. Batang  besi berlarik – larik. Cahaya mentari yang hanya sejurus menyinari kamar. Dan wajah tampan yang dulu melebihi supermodel, kini dipenuhi rambut-rambut kecil kasar tak terawat. Lebih dari 4 tahun, haus kasih akan wanita yang secara tak langsung memutarkan dunianya jadi seperti ini. Terpisah karna kesalahan. Terpenjara karna pertanggung jawaban. Terikat karna kecintaan.

“ Cho Kyuhyun! Datanglah kembali sebagai tamu! Disini pasti merindukan suara merdumu itu!” seru pak tua penjaga lapas tatkala Kyuhyun telah menjauhi gerbang penjara.

Sentak langkah Kyuhyun terhenti. Tanpa membalik badan, tangan kirinya melambai ke udara; menyetujui ajakan sang sipir. Ia mendongak pada pohon besar nan kokoh disebelah. Meraup oksigen segar hasil pernapasan tanaman itu. Sepersekian detik, dengusan kasihan keluar dari sela-sela bibir. Kyuhyun tersenyum pahit seraya menatap nanar pemandangan alami didepan bola matanya. Ada rasa ngilu terlintas. Kenangan elok, kejadian miris, takdir pahit bak proyektor yang berputar jelas. Amat jelas. Bahkan pria ini seolah menyaksikan balik bagaimana tersiksa tubuh dan batin melewati semua hukuman.

“ Kau masih seperti ini pohon tua. Sendirian dan menyedihkan.   Sayang, kau sama sekali tak bisa berbicara. Dimanfaatkan makhluk lain dan terkadang diabaikan. Tapi sepertinya kau lebih suka menertawakan hidupku. Ya, kau lebih beruntung. Bisa memberikan kegunaan besar. Tanpa makian dan hujatan langit. Sedangkan aku? Aku bukan siapa-siapa.” Kyuhyun tersenyum kecut seolah menenangkan hati. Nafas berat berhembus sekali hentak saat pria itu mencoba melangkah lagi. Ia membenahi tas punggung yang bertengger disalah satu bahu. Perlahan-lahan pergi dengan harga diri yang telah terkumpul.

Dan dari sisi lain, nampak gadis berambut terurai panjang memperhatikan lekat setiap gerik Kyuhyun. Wajah pucat bak vampire. Tulang pipi yang semakin tirus. Mata yang dulu berbinar, kini selalu berkabut air mata. Ia membekap bibir dengan kepalan tangan. Berusaha menghentikan pekikan panggilan yang hampir menerobos pita suara. Buliran tangis diam menyambut kebebasan prianya.

Han Florence. Gadis tercinta, awal dari segala kebahagian. Awal dari sebuah petaka. Penyebab akhir dari sebuah kehidupan. Rindu. Flo teramat merindukan bahu lebar pria itu. Benci. Tapi rasa benci akan kemarin silam sukses menghakimi sang rindu. Ia hanya bisa berpura dungu, buta dan tuli menghadapi nasib mempermainkan hidupnya.

“ Kyu,” lirih Flo serak. Hanya satu kata, bisa membuat jantungnya mengamuk marah. Flo terus menatap Kyuhyun dengan linangan suci matanya. Hingga tubuh tinggi pria itu menghilang, Flo tak berhenti melihat meski hanya tertinggal sisa-sisa tapak kaki yang sebentar lagi tertutup debu.

   ****

          “ Cho Kyuhyun, sepertinya semakin banyak tamu yang beralih menjadi penggemarmu.” Celetukan Flo sentak membuat Kyuhyun berhenti membersihkan gitar kesayangannya. Menaruh hati-hati benda berharga tersebut pada soundsistem besar disebelah. Ia mendekat kearah Flo yang sejak tadi berdiri memperhatikan tingkahnya. Gadis cantik yang sejak pertama kali melihat berhasil membuat hatinya terpaut. Wajah kirana yang tak pernah lepas menghantui laju otaknya sejak 2 tahun lalu menginjak bar ini.

“ Dan kau lupa Flo. Semakin banyak juga tamu yang mengagumi kecantikanmu. Pria – pria bodoh itu datang hanya untuk memberi sang manager bunga. Menggelikan.” Kyuhyun terkekeh mengingat para pengunjung berlutut memberikan setangkai bunga dan menyatakan perasaan pada Flo di depan pengunjung lain.

Mendapati rona muka Flo bersemu merah, Kyuhyun semakin tersenyum lebar. Ia merengkuh bahu gadis itu dan mendorong mendekati bar counter. Mendudukannya seakan seorang tamu agung.

“ Apa yang kau lakukan Cho Kyuhyun!” berontak Flo sedikit mengisbaskan tangan Kyuhyun.

“ Duduklah.” Kyuhyun membuka jas dan menyematkan ke tubuh Flo. Sontak Flo terkesiap bingung. Sedangkan Kyuhyun, dengan santai melenggang ke bar counter dan meracik minuman.

“ Kau akan lebih cantik jika tertutup seperti itu Han Florence. Pandangan liar para pria itu membuatku jengah,” ujar Kyuhyun santai. Tanpa memakan waktu banyak, minuman segar hasil tangan barista tertampan itu siap.

“ Koktail?”

“ Apa kau fikir aku akan memberimu wisky eoh? Aku tak akan memberi wanitaku minuman seperti itu.”

“ Cih! Wanitaku. Berapa banyak ‘wanitaku’ itu tuan Cho? Aku tak heran gadis – gadis memilih duduk disini dan menikmati pemandangan nyata. Barista dan penyanyi. Satu paket lengkap meluluhkan hati orang – orang bodoh.” Flo meraih gelas kristal didepan dan meneguknya anggun.

“ Orang – orang bodoh? Itu artinya kau juga bodoh nona Han. Ah! Kau cemburu pada mereka.”

Huaaak! Minuman yang hampir sampai di kerongkongan secara tiba-tiba keluar. Mata Flo memincing kesal mendapati senyum lebar prianya. Senyum mematikan dengan jejeran gigi putih.

“ Haha. Jangan bercanda Kyu. Kata cemburu dalam kamus hidupku tak pernah ada.”

“ Tapi itu segera ada.” Kyuhyun mendekat ke wajah Flo dengan perlahan. Menatap lekat bola mata kecolaktan dengan pandangan menaklukan. Semakin dekat hingga membuat hidung runcing mereka bertemu.

Flo membatu. Tenggorokan tak henti dibanjiri cairan – cairan ludahnya. Bak kuda pacuan, deguban jantung berpompa hebat. Deru nafas Kyuhyun berangin ringan diwajahnya, sukses membuat sekujur tubuh Flo berdesir. Entah setan apa merasuk, Flo mengatup pelan kedua mata.

Kyuhyun menyeringai nakal seraya sedikit menjauhi wajah mereka. Ia tak akan melakukan hal yang difikirkan gadis itu. Tidak. Lebih tepatnya tidak akan melakukan hal yang diharapkan Flo di tempat seperti ini.

“ Jika kau cemburu, otakmu akan terus mengingatku. Jika kau cemburu matamu akan terus memerah memandangku. Hidungmu tak henti berdengus kesal mendapatiku bersama wanita cantik lain. Bibir merahmu ini akan berujar hal – hal tak masuk akal.” Jari Kyuhyun menyentuh tiap lekuk wajah Flo.

“ Dan ini, hatimu. Bukankah telah merasakan panas? Ingin memberontak marah, menampar siapa saja yang menggodaku.”

Flo membuka mata cepat. Sial! Pria itu sukses membuatnya malu bukan kepayang. Ia menatap sengit wajah Kyuhyun yang dihiasi senyuman iblis. Kosakata yang biasa seribu ucapan, lenyap seketika. Mencoba menenangkan gejolak tubuh, Flo meraih cepat gelas kristal minumannya. Tapi percuma. Sang bartender tampan sigap menyingkirkannya dengan rona menggoda.

“ Yak Cho Kyuhyun! Paboo!” lengking Flo marah. Terlanjur malu, Flo pergi dari hadapan Kyuhyun; meninggalkannya.

Kyuhyun terkikik pelan. Ia mengenal betul perangai Flo yang tak suka dibaca isi hatinya. Gadis dengan harga diri tinggi. Beruntung, ia satu-satunya pria yang bisa menaklukkan keangkuhan hati si bidadari dunia. Dengan perasaan senang, Kyuhyun bekerja membersihkan gelas – gelas sebelum bar dibuka untuk umum.

Prangg! Tanpa sengaja siku Kyuhyun menepis gelas kristal bekas minuman Flo. Sentak Kyuhyun berlonjak mendapati benda bening itu terpecah. Bola matanya berputar malas; membenahi pecahan-pecahan yang sedikit merepotkan. Ia membungkuk dan meraih kaca – kaca tajam tersebut dengan setengah hati.

           ____

          “ Akh tuan Park, bukankah kita berteman. Jangan mengambil keputusan gegabah.” Pria tua berwajah muram turun perlahan dari lantai dua bar. Ia berbicara melalui telfon seolah merayu raja untuk berhenti meminta upeti.

“ Tidak, tidak. Pasti akan saya  lunasi. Kau tau kan, tempatku semakin banyak pengunjung. Aku tak akan lupa pada kewajibanku,” pelas Han Yoo jo  terus merayu orang tersebut untuk menarik keinginannya.

“ Hei! Mana mungkin mengumpulkan 30 juta won dalam sehari. Apa kau gila?! Kau fikir aku anak baru dalam perjudian?!”  Yoo jo mengeram marah. Adik laki-laki Ayah Florence ini menendang bengis benda apa saja didepannya. Sedangkan Kyuhyun yang berada di sekitar hanya diam tak menggubris. Semua orang mengenal betul tingkah pria tua yang berstatus paman Florence.

“ Syarat? Baiklah. Asalkan kau jangan menyentuh tempatku,” ujarnya sedikit tenang seraya terduduk di salah satu kursi depan.

“ Kau bilang siapa?! Florence?! Hahahah. Baiklah. 1 hari 10 juta woon.”

Kyuhyun tertegun. Jantungnya bagai ditebas parang! Beling kristal ditangannya tertancap dalam. Ia meringis sakit. Sakit? Bukan karna pecahan kaca. Lebih perih lagi mendengar kata-kata laknat pria tua bejat itu. Apa yang akan manusia kotor itu lakukan pada Flo? 1 hari 10 juta woon! Sampah!

Kyuhyun meremas beringas serpihan – serpihan tajam gelas dengan amarah  memuncah. Giginya menggeratak menahan emosi. Hati pria itu benar – benar panas. Ingin rasanya langsung menghajar tanpa ampun tubuh tambun pria berstatus paman Flo, keluarga wanitanya.

“ Hahaha. Senang bekerjasama dengan anda.” Yoo joo tertawa membahana. Puas hatinya,tanpa memperdulikan sekitar.

Kyuhyun tak tahan lagi tatkala mendengar tawa setan atasannya. Ia menghempas pecahan beling digengaman dan menghentak marah; mendekati Yoo jo. Tanpa ba bi bu, Kyuhyun mencengkram kerah baju paman Flo tersebut dengan garang. Tak memberi kesempatan senyum pria tua itu kembali mengembang.

“ Apa yang kau lakukan Cho Kyuhyun?! Beraninya kau dengan atasanmu!” teriak Yoo jo marah seraya mencoba membebaskan diri.

“ Apa yang akan kau lakukan dengan Flo?!” Kyuhyun tak peduli. Tangannya terus mengepal menahan tinju yang sebentar lagi akan menghantam pria depannya.

“ Hahaha! Apa pedulimu ohk? Kau hanya pegawai disini. Aku pamannya! Keluarga satu – satunya yang ia miliki. Jika aku menyuruh keponakanku untuk membantu hidupku, tak ada yang bisa melarang. Meskipun harus menyerahkan tubuhnya pada orang lain.” Cibir Yoo jo seraya tertawa puas. Kata – kata angkuh yang sukses memekakan telinga Kyuhyun. Mata Kyuhyun memerah. Teramat marah mendengar racauan pria ini.

“ Manusia brengsek!” Dengan sekali pukulan paman Flo terpental jatuh. Sentak pria tua itu meringis pedih. Ia menatap sengit Kyuhyun dengan pandangan membunuh.

“ Anak kurang ajar! Tak tau diri.” Yoo jo menyeka darah di bibirnya.

“ Kau dipecat!” lontar Yoo jo lagi seraya mengacungkan jarinya tepat mengarah pada Kyuhyun.

“ Kau yang tak tau diri. Apa kau fikir tempat ini sepenuhnya punyamu? Kau lupa jika sebagian asset adalah milik ayah Flo ? Dasar penjudi tak tau malu!” cibir Kyuhyun tak mau kalah. Ya, Kyuhyun mengetahui semua tentang Florence. Kedua orang tua Flo yang telah meninggal dan mewariskan bar ini. Tapi, karna gadis itu masih terlalu muda untuk memegang kendali pekerjaan, ia meminta bantuan adik satu-satunya Ayah. Meskipun seluruh dunia tau jika pamannya itu seorang yang selalu menghambur – hamburkan harta. Darah tetaplah lebih kental dari air. Flo tak kuasa menghentikan tindakan – tindakan kotor pamannya itu. Dimata Flo, pamannya adalah penyelamat hidup. Sejak kecil ditinggal orang tua, teramat menyakitkan bagi Flo. Dan sejak itu, Yoo jo pamannya bak malaikat yang membimbing Flo menjadi gadis tegar. Dan inilah alasan Flo sangat menyayangi pria tua serakah tersebut.

Yoo jo terkesiap bingung. Bagaimana Kyuhyun mengetahui cerita – cerita tentang keluarga Flo? Ia mengeram emosi tatkala wajah Kyuhyun yang berubah remeh memandangnya. Keriput didahi tampak bertambah seratus kali, hanya karna orang lain mencampuri urusannya. Dengan perasaan tak terkontrol, ia bangun dan mencoba melawan Kyuhyun dengan menamparnya. Tapi percuma! Kyuhyun bukanlah pria lemah, penakut dan menerima bulat – bulat perlakuan buruk orang lain. Kyuhyun mencengkram pergelangan tangan pria itu dan menghempaskannya. Membuat tubuh Yoo jo sedikit limbung, tak kuasa melawan kekuatan Kyuhyun yang entah dari mana asal muasalnya. Ya, Kyuhyun dikenal sebagai  pria muda yang tidak pernah melakukan kekerasan. Terlalu santai menghadapi hidup. Bukan pria berotot yang bisa menjatuhkan bola mata wanita. Bukan juga pria kekar yang bisa membuat pria – pria lain iri hingga menutupi perut papan mereka.

“ Jangan pernah menyentuh Flo! Atau semua kebusukanmu akan kubongkar didepan semua orang,” ancam Kyuhyun dingin. Tatapan menusuk nan mengerikan berhasil membuat Yoo jo begidik ngeri. Masih dengan kemarahan, Kyuhyun meninggalkan paman Flo dengan wajah datar. Perlahan menuju pintu keluar. Takut kalau – kalau ia kalap sampai menghancurkan seluruh isi tempat ini.

Yoo jo masih mengeram penuh amarah. Tak terima anak ‘bau kencur’ menghempaskan harga dirinya. Sudut mata pria berwajah bulat berkeriput itu mendapati botol wisky, tak jauh dari tempat ia berdiri. Dengan langkah kesetanan, dia meraih dan memecahkan botol wisky hingga berubah tajam.

Mendengar suara pecahan kasar, sontak kepala Kyuhyun berpaling. Matanya membulat kaget tatkala Yoo jo mendekat dengan sebuah ‘benda tajam’. Kyuhyun menahan lengan Yoo jo dengan segenap kekuatan yang ia miliki. Nafas keduanya beradu panas. Saling menyerang dengan tatapan iblis. Tangan Kyuhyun gemetar menahan pria bejat ini menusuk dirinya. Saat Yoo jo kewalahan, Kyuhyun dengan sigap mengambil alih senjatanya.

TES! Tetesan darah segar mengalir; menyungai lamban disudut tempat. Kyuhyun terkesiap. Ketakutan maha dahsyat. Sekujur tubuhnya bergetar hebat. Bak gempa yang memporak-porandakan hidupnya, Kyuhyun tak kuasa berlari. Tanpa sengaja, mendorong tubuh tambun tua itu hingga menghantam meja. Tengkuk Yoo jo berdentum keras saat bertemu bibir meja. Seketika terkapar dengan kucuran cairan merah amis.

“ Kyu..” Lamat desah miris seseorang sentak mengalihkan perhatian Kyuhyun.

Flo! Gadis itu gemetaran, ketakutan, mendapati pamannya terbujur kaku. Ditambah dengan Kyuhyun yang mencengkram pecahan botol wisky. Ia menganga tak percaya. Jantungnya sukses ditusuk sembilu dalam. Dalam sekejap seluruh dunianya melebur musnah. Siapa manusia yang tak gila mendapati keluarga yang amat ia sayangi hanya tertinggal tubuh. Siapa gadis yang tak merana mendapati pria yang sungguh dicintai balik menghujamnya.

“ Flo..” Kyuhyun menghempas cepat pecahan benda ditangannya dan mendekati gadis yang tengah ketakutan.

“ Ja-jangan mendekat!” Dengan suara tersendat Flo menolak sentuhan Kyuhyun. Perlahan mundur ketakutan. Dimata Flo sekarang, Kyuhyun tak lebih dari gengster kejam.

Hancur sudah semesta Kyuhyun. Tatapan Flo bak tahanan pasungan yang meminta belas kasihan. Seolah pengelana gurun yang meminta seteguk air. Kyuhyun tertegun menghadapi kenyataan kengerian Flo akan dirinya.

Samchon!” Lengking Flo memekakkan gendang telinga Kyuhyun. Rasa bersalah mencekik batang leher pria itu hingga sesak. Ia memandang sendu gadisnya meminta pengampunan. Percuma. Flo bahkan tak sudi berpaling pada Kyuhyun. Ia hanya mendekap tubuh renta pamannya dengan kalut. Satu – satunya keluarga didunia inipun lenyap.

“ Flo aku.. aku.. tidak –”

“ Pergi kau! Pembunuh!” Mati! Serasa mati ditempat mendengar lontaran kejam gadis itu. Kyuhyun membisu. Cairan bening menggenang basah di kelopak mata.

“ Maafkan aku.” Kyuhyun melirih tertunduk. Tubuh semampai itu kini lemas tak tersisa tenaga secuilpun. Ia merinsut perlahan mengenai lantai dingin, saksi bisu kejadian pahit lalu. Menatap kedua telapak tangannya yang gemetaran. Tangan pembunuh! Tangan ini menghancurkan perasaan orang tercintanya. Menerbangkan kehidupan orang terkasihnya.

“ Samchon jangan pergi. Buka matamu. Aku takut sendirian.” Flo terisak perih seraya terus berusaha membangunkan pamannya.

Tak tahan melihat lebih lama derita Florence, Kyuhyun mendekat dan mencoba membawa tubuh itu. Tapi, seketika tangan Kyuhyun ditepis kasar. Guratan serta binar mata benci Flo semakin menjadi.

“ Jangan sentuh! Aku membencimu Cho Kyuhyun! Pergilah, Aku mohon pergilah. Atau kau ingin membunuhku juga?!” teriakan histeris Flo semakin menjadi. Ketakutan, kebencian, ketidakmengertian berputar cepat memberondong diotaknya.

Kyuhyun menangkupkan kepala seraya meremasnya marah. Ada banyak sergahan yang ingin diucapkan. Terlalu banyak maaf yang ingin dilontarkan. Dan kenyataannya ia pembunuh dimata semua orang.

Sepersekian detik berlalu, ketika hening dihinggapi ratapan pilu Flo, isakan diam Kyuhyun, orang lain datang pesis saat Flo mendapati pamannya tergeletak. Ambulance dan polisi datang bak pangeran berkuda putih. Semua bibir menghujat Kyuhyun. Hinaan ludah manusia menampar tanpa ampun wajah Kyuhyun. Ia hanya meminta satu titik asa di muka kehilangan Flo, gadisnya.

“ Flo! Han Florance!” teriak Kyuhyun mengemis tatkala polisi membawa paksa tubuhnya.

         ****

@ Cheonmachong Funeral, Korea Selatan

Terpaan sunyi menghunus lamat. Daun kuning tua melayang rapuh diudara hingga mendarat ringan pada rerumputan yang kian mengering. Beberapa kaki kecil berjalan hikmat, tak ingin mengganggu penghuni yang telah tertidur dengan tenangnya. Dan hanya ada satu orang yang membatu ditempat. Cho Kyuhyun. Dengan karangan bunga, ia datang menghormat pada tersangka sesungguhnya dan korban sekaligus. Meletakan perlahan bunga pada gundukan tanah pertanda berkabung. Ya, meskipun pria itu amat membenci si korban tapi perasaan bersalah kemanusiaan tak pernah pudar.

“ Paman maafkan aku. Tapi bagaimanapun semua bukan sepenuhnya salahku. Melindungi seseorang hingga seperti ini. Aku benar – benar menyedihkan kan? Apa kau senang?”

Dan entah ini takdir atau lelucon. Flo dengan tangan gemetar datang membawa karangan bunga, mendapati seorang pria berdiri tegap didepan makam pamannya. Ia mengenal bahu lebar itu. Dengan perasaan berkecamuk, ia berbalik dengan gontai. Perkataan Kyuhyun sayup – sayup terdengar di telinganya. Tapi ia tak peduli dan tak ingin tau.

“ Jangan pergi.” Sebuah tangan kekar mengerat menghentikan Flo. Suara bariton dan sentuhan hangat itu hampir saja terlupakan. Ia tertoleh ragu saat memalingkan wajah.

“ Lepaskan,” balas Flo dingin. Menatap sengit pupil mata Kyuhyun. Sampai sekarang ia tak terima pada kenyataan bahwa prianya lah yang merenggut nyawa pamannya.

“ Aku mohon jangan melihatku seperti itu. Aku bukan monster! Cukup sudah 4 tahun lebih kau menghukumku dengan tatapan pisau itu.”

“ Kau memang bukan monster tapi manusia berdarah dingin. 4 tahun tak akan bisa mengembalikan keluargaku.”

Lagi – lagi Kyuhyun menyerah pada anggapan Flo. Ia menghela nafas lirih mendapati kebencian gadis ini. Haruskah ia menggantikan pria tua yang telah terkubur disana? Tidak! Bahkan semutpun tau Yoo jo pantas mendapatkan takdir itu.

“ Aku juga menderita. Hidup ditempat dingin dan membeku. Berkumpul dengan para manusia yang dianggap keji. Menderita akan perasaan bersalah. Tapi kau, kau bahkan tak pernah memandangku. Wajah ketakutanmu benar – benar menyiksaku.”

“ Itu pantas untukmu. Dan sekarang aku benar – benar takut padamu Cho Kyuhyun. Kau mengerikan.” Hujatan Flo tak berhenti mengoyak hati Kyuhyun. Pandangan kebencian serta kengerian menghunus tajam matanya. Perih!

“ Kau tau Flo, adakalanya apa yang kau saksikan sebenarnya kepalsuan. Jika orang yang kau cintai dijual tubuhnya apa kau bisa diam saja?! Jawab aku!” Flo membeku ditempat. Masih mencerna tiap kata Kyuhyun yang tertancap diotaknya.

“ Persetan dengan hukuman. Sampai titik ini aku tak menyesal dicap sebagai manusia bedebah, mantan narapidana jika untuk orang yang kucintai.” Kyuhyun menelisik binar mata Flo yang perlahan melembut. Membiarkan kantong mata indah gadis itu penuh dengan cairan.

“ Aku muak dengan kata – kata manismu tuan Cho. Pergilah sebelum rasa benciku ini membunuhmu.” Flo memalingkan wajah seraya menggigit tepi bibirnya dengan erat.

“ Sampai kapan kau seperti ini? Sampai kapan kau puas menghukumku? Aku membutuhkanmu. Tolong kembalikan senyum itu.” Kyuhyun memohon kelu. Perlahan lututnya menekuk; bersimpuh hanya untuk gadis didepannya. Ia menjatuhkan harga diri kejurang neraka hanya demi gadisnya.

Flo terkesiap takjub. Pertama kali Cho Kyuhyun berlutut memohon. Ada perasaan bangga. Hanya sedikit. Selebihnya perasaan tak kuasa memandang Kyuhyun merelakan harga dirinya. Flo meremas keras tepi bajunya menahan rongrongan cinta yang tersumpal benci. Tapi gadis itu memilih pergi meninggalkan Kyuhyun dengan tetesan air mata kepedihan. Rangkanya serasa patah tatkala meninggalkan Kyuhyun seperti itu. Jantungnya seolah diremas membiarkan Kyuhyun menderita seperti ini. Flo menangis perih. Kilasan indah masa lalu bersama Kyuhyun berlari kecil di matanya. Tidak! Kali ini rasa kasihnya tersibak. Jengah dengan semua kebencian yang memaksa kemunafikannya bertahan.

Flo berlari kencang; kembali pada Kyuhyun yang masih tertunduk lemah. Mendekap dan menjangkau tubuh prianya dengan erat. Ia benci terus – terusan membenci Kyuhyun. Membenci lebih memedihkan hatinya. Flo menangis. Terisak keras saat kembali bisa merengkuh tubuh wangi ini.

“ Terima kasih! Maaf membuatmu lama menunggu.” Dengan nada sesegukan Flo berucap. Kyuhyun tak kuasa menahan emosi kebahagian; menyentuhkan bibirnya pada bahu putih harum Flo.

“ Maaf membuatmu kehilangan orang yang amat kau cintai.” Kyuhyun menciumi puncak kepala Flo dengan kasih.

“ Tidak. Sekarang aku mendapatkan kembali orang yang amat kucintai dan mencintaiku.” Keduanya tersenyum bahagia meski dengan derai indah air mata. Membiarkan seluruh dunia menyaksikan dalam layar lebar kehidupan nasib mereka.

        *END*

One thought on “I am Not a Monster

  1. Keren bangeeeeet.
    Harus ada perjuangan dulu. Kyuhyun emang cuma bisa diam, percuma juga bicara yang sebenernya. Sampe berbusa pun nggak ada yg bakal peduli. Huwaaaa feelnya keren.
    Daebak!

Leave a comment